Para Dubes ASEAN menjelaskan cara organisasi itu mengatasi isu terorisme di Asia Tenggara. (Foto: Octavianus Dwi Sutrisno/Medcom.id).
Para Dubes ASEAN menjelaskan cara organisasi itu mengatasi isu terorisme di Asia Tenggara. (Foto: Octavianus Dwi Sutrisno/Medcom.id).

Geliat ASEAN Mengatasi Terorisme

Octavianus Dwi Sutrisno • 05 April 2019 06:36
Depok: Isu mengenai Terorisme muncul ketika sejumlah Duta Besar ASEAN yang tergabung dalam Committee Of Permanent Representatives To ASEAN (CPR) mendatangi Universitas Indonesia, Depok Jawa Barat.
 
Wakil Tetap RI untuk ASEAN, Duta Besar Ade Padmo Sarwono mengatakan masalah terorisme di seluruh negara Asia Tenggara masuk dalam kerangka kerja ASEAN. Isu ini dibahas dalam beberapa forum.
 
"Forum mekanisme dalam rapat kerja ASEAN yang membahas terorisme ini yaitu Asean Ministral Meeting Of Trans Crime, Asean Defence Ministral Meeting, dibahas juga dalam Regional Forum. Ini bentuk keseriusan kita dalam menangani masalah tersebut," ucap Ade di Auditorium Juwono Sudarsono, Fisip Kampus UI Depok Kamis 4 April 2019.

Menurutnya, isu terorisme harus ditangani secara komprehensif dengan pendekatan preventif sebagai contoh salah satunya, program derahabilitasi terhadap mantan pelaku terorisme. 
 
"Memang kita tidak bisa menangani ini secara tuntas, karena imbasnya terasa secara global," bebernya.
 
Ade menegaskan, oleh sebab itu seluruh negara di Asia Tenggara yang tergabung di ASEAN terus berupaya membangun koordinasi, dalam hal saling tukar informasi. Terutama mengenai rehabilitasi bagi mereka yang tersandung kasus teroris.
 
"Yang jelas kita dorong adanya pertukaran informasi dan share bagaimana rehabilitasi mantan teroris, karena di ASEAN kita punya dasar seperti perjanjian ASEAN Convention on Counter Terorrism yang ditandatangani oleh seluruh Negara anggota ASEAN sewaktu tahun 2006 lalu," bebernya.
 
Selain itu, penyusunan program penanggulangan terorisme juga tetap dilakukan diantaranya bekerjasama dengan beberapa negara yang menjadi mitra wicara seperti Amerika, Korea, Jepang.
 
"Kita pernah share dengan mereka berdialog soal counter terrorism, dari masing - masing negara bertukar pikiran mengenai masaklah ini. Salah satunya Jepang, yang memberikan ide dan akhirnya kita berkolaborasi bersama," tandasnya.
 
Namun diakuinya, stabilitas keamanan di seluruh negara Asia Tenggara terpantau kondusif, berkat jalinan koordinasi seluruh anggota ASEAN. Sehingga, banyak negara diluar Asia ingin menjalin hubungan.
 
"Selama 50 Tahun ini, kami menciptakan stabilitas kawasan relatif aman, tidak ada perang dan konflik yang berarti bisa dilihat di negara lain terutama negara berkembang banyak bermunculan konflik hingga membawa banyak korban. Karena keamanan stabil, maka seluruh negara Asia Tenggara fokus untuk, membangun ekonomi," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan