Menurut Institut Sains Tiongkok, temperatur dan kelembapan gletser Tibet diperkirakan terus meningkat dalam ratusan tahun ke depan.
"Dalam 50 tahun terakhir, rata-rata kenaikan temperaturnya meningkat dua kali lipat dari level global," demikian tertulis dalam situs Science and Technology Daily, seperti dilansir Reuters, Kamis (14/8/2014).
Gletser yang terus meleleh dapat mengganggu pasokan air ke beberapa sungai besar di Asia, termasuk Sungai Yangtze di Tiongkok, Brahmaputra di India dan Mekhong atau Salween di Asia Tenggara.
Pada Mei lalu, sejumlah ilmuwan Tiongkok menyebut gletser Tibet menyusut 15 persen, atau 8.000 kilometer per segi dalam 30 tahun terakhir.
Dalam laporan tersebut disebutkan kombinasi perubahan iklim dan aktivitas manusia merupakan penyebab utamanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News