medcom.id, Beijing: Pemerintah Tiongkok bersuara dengan ulah Korea Utara (Korut) yang melepaskan tembakan rudal yang melintasi wilayah Jepang.
Rudal balistik antar benua (ICBM) itu melesak pada Selasa 29 Agustus pagi waktu Korut, dari lokasi peluncurkan diperkirkan di Sunan. Tiongkok menilai situasi saat ini telah mencapai titik panas.
Namun pihak Tiongkok,-yang selama ini dikenal sebagai sekutu terdekat Korut,- menilai Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korut) juga turut andil dalam memupuk krisis. Korsel dan AS saat ini tengah melakukan latihan perang di kawasan Semenanjung Korea.
"Situasi saat ini berada di titik panas dan mendekati krisis. Tetapi di saat bersamaan ada peluang untuk membuka pembicaraan damai," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying, seperti dikutip AFP, Selasa 29 Agustus 2017.
"Kami harap semua pihak yang terkait bisa mempertimbangkan cara untuk meredakan ketegangan di semenanjung dan mewujudkan perdamaian dan kestabilan di kawasan," imbuh Hua.
Sirine berbunyi kencang pada Selasa pagi dan SMS peringatan dikeluarkan di wilayah utara Jepang. Pemerintah Jepang meminta warga yang berada di jalur rudal untuk berlindung.
Kembali Hua menyoroti latihan perang AS dan Korsel di wilayah semenanjung. Hal ini dinilainya menekan Korut untuk mengambil langkah militer.
"Setelah berbagai sanksi, apakah mereka merasa adanya pemecahan damai dari isu ini," jelas Hua.
"Fakta telah membuktikan bahwa tekanan dan sanksi serta fundamental tidak bisa memecahkan masalah ini," tegasnya.
Tiongkok selama ini mendukung sanksi yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB (DK PBB) terhadap Korut. Tetapi mereka juga mendorong dilakukannya pembicaraan damai.
Menurut keterangan militer Korsel, rudal tersebut mampu terbang sejauh 2.700 kilometer (Km). Rudal tersebut ditembakkan ke arah timur dari satu lokasi di dekat Sunan di Pyongyang, sekitar pukul 05.57 waktu setempat.
Pihak Jepang menyatakan bahwa rudal itu melintasi wilayah paling utara di Negeri Sakura, tepatnya di Hokkaido. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menegaskan akan mengambil langkah untuk memastikan keamanan rakyat Jepang.
Jepang pun mengerahkan sistem pertahanan rudal Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3), di pangkalan militer Amerika Serikat (AS) yang berada di Tokyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News