"Kami memiliki hubungan yang sangat baik. Pertemuan bilateral kami berhasil," kata Trump, dikutip dari Washington Post, Senin 13 November 2017.
Namun, Trump enggan menjawab apakah ia membahas situasi hak asasi manusia dengan Duterte sehubungan dengan kampanye anti-narkoba Duterte yang telah menewaskan lebih dari 5.000 orang.
Saat wartawan Amerika menanyakan hal itu kepada Trump, sontak Duterte memotongnya dengan bergurau. "Ini bukan pernyataan pers. Apakah kalian mata-mata?" ujar Duterte yang disambut gelak tawa dari Trump.
Seorang juru bicara Duterte mengatakan, isu Hak Asasi Manusia tidak dibahas dalam pertemuan bilateral AS dan Filipina tersebut.
Di makan malam sebelum KTT ASEAN dimulai, bahkan Trump meminta Duterte untuk bernyanyi di hadapan kepala negara yang lain.
Duterte akhirnya menyanyikan lagu Filipina berjudul 'Ikaw', berduet dengan diva pop lokal Pilita Corrales. Lagu tersebut bermakna kekaguman seseorang pada yang lainnya.
Di awal kepemimpinannya, Duterte sempat membuat hubungan dengan AS merenggang. Dia kemudian cenderung berpihak pada Tiongkok dan Rusia, di mana mereka adalah 'rival' Negeri Paman Sam.
Hal ini disebabkan kebijakannya atas perang narkoba dikritik mantan Presiden AS Barack Obama. Dia bahkan menyebut Obama 'son of bitch'. Namun, saat Trump resmi menjadi Presiden AS, Duterte kembali mendekatkan Manila dengan Washington.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News