medcom.id, Yangon: Makin banyak bantuan kemanusiaan internasional tiba untuk warga Rakhine di Myanmar. Kali ini bantuan datang dari lembaga ASEAN yang mengurus bantuan kemanusiaan.
ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management (AHA Centre) menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Rakhine State, Myanmar. Direktur Eksekutif AHA Centre, Adelina Kamal menyerahkan bantuan AHA Centre kepada Menteri Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Pemukiman Myanmar, Dr. Win Myat Aye pada Sabtu, 14 Oktober 2017 pukul 11.00 waktu Myanmar di kantor Relief and Resettlement Department (RRD), Yangon, Myanmar.
Para Duta Besar negara anggota ASEAN atau pejabat yang mewakili, hadir dalam serah terima bantuan ini. Dalam sambutannya, Menteri Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Pemukiman Myanmar menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas penyampaian bantuan dari AHA Centre,
"Bantuan tersebut merupakan refleksi dari persahabatan dan perhatian negara-negara ASEAN terhadap setiap anggotanya," sebut Menteri Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Pemukiman Myanmar, Dr. Win Myat Aye, seperti disitat dari situs Kemlu.go.id, Sabtu 14 Oktober 2017.
Berbagai kebutuhan dikirim untuk warga Rakhine yang terkena imbas insiden pada Agustus lalu. Bantuan ini mencakup tenda untuk keluarga, peralatan untuk keluarga, perlengkapan kebersihan pribadi, peralatan dapur, generator listrik, peralatan listrik, perahu aluminium bermesin dilengkapi peralatan pendukung, dan peralatan pencahayaan dengan dilengkapi generator.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P. Marsudi mendorong kepada Myanmar agar ASEAN dapat dilibatkan dalam bantuan kemanusiaan. Sebagai salah satu dari 10 anggota ASEAN, bantuan dari AHA Centre sangat pantas diterima oleh Myanmar.
Sebelum bantuan AHA Centre, bantuan nasional Indonesia telah tiba dan disalurkan, baik di Rakhine State maupun di Bangladesh.
20 ton bantuan RI
Pada 21 September, Indonesia mengirimkan bantuan seberat 20 ton ke Myanmar. Bantuan itu tiba di Yangon dan langsung dibawa ke ibu kota Rakhine, Sittwe.
Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi menjelaskan bantuan diangkut menggunakan truk dan dibawa ke Sittwe lewat jalur darat. Diperlukan waktu tempuh tiga hingga empat hari untuk bisa sampai ke tujuan.
"Bantuan sudah dalam perjalanan menuju Sittwe dari semalam. Kira-kira waktu sampainya tiga hingga empat hari," seru Ito saat dihubungi Metrotvnews.com, Jumat 22 September 2017.
Bantuan kemanusiaan tersebut diangkut sedikitnya oleh delapan truk. Pasalnya, total berat bantuan mencapai 20 ton.
Bantuan diterbangkan dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma pada Rabu malam dan transit di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda Aceh, untuk selanjutnya dikirim ke Myanmar. Dua pesawat Hercules milik TNI AU dikerahkan untuk membawa bantuan tersebut.
Sementara Usaha Indonesia membantu menyelesaikan krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar, masih terus berlanjut.
Di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di Amerika Serikat (AS), Menlu Retno Marsudi sempat bertemu dengan Presiden ICRC atau Palang Merah Internasional. Dalam pertemuan itu Menlu membahas undangan dari ICRC untuk kunjungan wakil Indonesia ke Rakhine pada Desember nanti untuk membantu keadaan di sana
Sejak krisis berlangsung Menlu Retno menyebutkan bahwa pihaknya dan ICRC terus berkomunikasi erat untuk penyaluran bantuan kemanusiaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News