Jakarta: Tahun 2017 tinggal beberapa hari lagi. Kementerian Luar Negeri RI, khususnya Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia akan membenahi sistem untuk memasuki tahun baru 2018.
"Kita fokus pada pembenahan sistem. Masalah perlindungan WNI itu kan jangka panjang. Kasus-kasus akan tetap ada," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal, ketika ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa 19 Desember 2017.
Pembenahan sistem yang dimaksud Iqbal ialah sistem di mana Direktorat PWNI bisa menjalankan tugas-tugas di mana pun dan dalam kondisi apapun untuk membantu WNI di luar negeri yang kesulitan.
"Jika sistem sudah baik, tidak hanya pemerintah yang akan menjalankan itu tetapi juga masyarakat madani, organisasi dan lembaga-lembaga lainnya," ujar dia.
Iqbal menambahkan, fokus besar timnya di tahun depan adalah kelompok rentan yakni Anak Buah Kapal. Namun, WNI berbagai profesi dan TKI tetap menjadi perhatian.
"Tahun depan juga kita akan bangun 70 CLC (Community Learning Center) baru untuk pendidikan anak-anak TKI di luar negeri khususnya di Malaysia," ungkapnya.
Di penghujung tahun, Direktorat PWNI juga memberikan penghargaan bagi insan-insan yang berjasa untuk perlindungan WNI yaitu Hassan Wirajuda Award.
Nama mantan Menteri Luar Negeri RI, Hassan Wirajuda dipilih karena ialah pelopor dan inisiator dari pengarusutamaan perlindungan WNI di luar negeri.
Di bawah kepemimpinannya menjadi menlu pada 2001 sampai 2009, dibentuklah sebuah direktorat baru yang memiliki fungsi khusus menangani masalah WNI di luar negeri, bernama Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id