Aksi yang berlangsung pada Jumat (23/1/2015) malam waktu Sydney tersebut, merupakan jawaban atas publikasi yang negatif di media mengenai Islam di Prancis. Selain itu mereka juga menentang majalah Charlie Hebdo yang membuat karikatur Nabi Muhammad, usai penyerangan terhadap kantornya.
Tetapi aksi protes damai itu juga memaksa polisi turun tangan. 14 orang terpaksa dipindahkan dari aksi damai itu, setelah dianggap melanggar keamanan. Namun tak ada satu pun yang didakwa terkait protes.
Sekitar 800 orang di wilayah pemukiman Muslim di Lakemba, membawa slogan bertuliskan 'Je suis Muslim'. Kata itu adalah bahasa Prancis yang berarti, "Saya Muslim'.
Slogan ini merupakan respons atas halaman depan dari majalah Charlie Hebdo yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad yang tengah menangis, dan memegang tulisan 'Je suis Charlie'.
Penyelenggara aksi damai 'Our Prophet, Our Honor' tersebut mengatakan, mereka ingin mengadakan acara yang penuh damai dan saling hormat. Bagi mereka, ini adalah bentuk cara menangkal publikasi media yang negatif terhadap Islam dan jawaban atas hinaan yang dilakukan Charlie Hebdo terhadap Nabi.
Ulama setempat, Sufyan Badar mengatakan, mereka mendukung Charlie Hebdo yang menggunakan haknya dalam kebebasan berpendapat.
"Pada kenyataannya, kebebasan berpendapat menjadi salah satu alat politik yang digunakan untuk mempertahankan dominasi terhadap Muslim," ujar Badar, seperti dikutip Guardian, Sabtu (24/1/2015).
Sebelumnya, Perdana Menteri Tony Abbott memperingatkan bahwa aksi damai ini bisa digunakan untuk mendorong terorisme. Abbott mengharapkan agar warga tidak perlu datang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News