"Kami ingin memberikan pelajaran bagi Israel agar mereka menyadari bahwa upaya damai adalah kenyataan. Kami juga ingin memberi kesempatan bagi institusi untuk bekerja dan melayani rakyat kami," ujar PM Rami Hamdallah, di Jakarta Convention Center (JCC), di Jakarta, Selasa (22/4/2015). .
"Israel harus sadar seberapa berbahaya tingkah mereka yang melakukan agresi tetrhadap Palestina. Mereka juga harus tahu bahaya yang diakibatkan kepada negara lain, yang merusak kestabilan," tegasnya.
PM Hamdallah menyebutkan di hadapan anggota PBB, Palestina meraih perhatian dengan mengajukan keanggotaan tetap. Mereka pun mendapat dukungan lebih dari 100 negara, termasuk parlemen Uni Eropa (UE).
Selain itu, Hamdallah menyebutkan Palestina membutuhkan intervensi internasional demi mengakhiri aksi kekerasan Israel.
"Kami akan tetap mengembangkan apa yang diraih dalam KTT Asia Afrika di Bandung, mengenai kemerdekaan Palestina. Rakyat Palestina harus menghadapi kekejaman dan kebrutalan. Masih banyak jutaan orang yang tidak mendapatkan hak mereka untuk merdeka. Ini adalah harapan untuk mendapatkan kemerdekaan dan menggapai masa depan yang lebih baik," tutur Hamdallah.
"Kami menginginkan kedaulatan dan ibu kota palestina nantinya dalah yerusalem. kami berniat untuk meraih kemerdekaan. Negara Asia Afrika terus mendukung kami dan semua upaya itu telah menimbulkan banyak dampak atas eksistensi kami," imbuhnya.
Tujuan utama dari Palestina saat ini adalah mengakhiri pertengkaran di dalam tubuh mereka dan berupaya untuk menghentikan kolonialisme. Tingkah Israel yang masih terus melakukan pembangunan pemukiman ilegal, adalah sebuah kemunduran besar bagi upaya kemerdekaan Palestina.
"Rakyat kami telah kehilangan kemerdekaan akibat serangan dari Israel. Infrastruktur kami telah hancur. Tetapi tak cukup kami mengucapkan terima kasih atas dukungan untuk kemerdekaan. Kami harap akan ada banyak agar Palestina bisa merdeka dan hidup di negaranya sendiri," tegas Hamdallah.
Di mata PM Hamdallah, Palestina masih mengharapkan bantuan untuk membangun kembali Gaza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News