"Apa yang terjadi di Hong Kong saat ini, sama sekali bukan protes damai," kata Wang Yi, dilansir dari AFP, Selasa, 22 Oktober 2019.
"Ini kekerasan murni dan tindakan ini tidak bisa diterima di negara mana pun," imbuhnya.
Kekerasan di Hong Kong sudah terjadi selama lebih dari lima bulan. Para demonstran menuntut demokrasi yang lebih besar dan akuntabilitas polisi.
"Ada pasukan asing yang mendorong kekerasan semacam ini di jalanan dengan tujuan mengacaukan Hong Kong, menabur kekacauan," tuturnya.
Wang Yi mengatakan tindakan seperti itu tidak akan pernah berhasil. Dia menegaskan Pemerintah Hong Kong dapat membangun kembali tatanan sosial dan menghormati aturan hukum.
"Dengan dukungan Beijing, Hong Kong akan terus menerapkan formula 'satu negara dua sistem'," katanya.
Demo akhir pekan kemarin berlangsung ricuh. Para pedemo melemparkan bom bensin ke barisan kepolisian, yang dibalas dengan tembakan meriam air dan gas air mata.
Salah satu tembakan meriam air masuk ke pintu Masjid Kowloon. Akibatnya, pemerintah mendapat protes dari masyarakat dan komunitas Muslim di sana.
Namun, pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, telah datang ke masjid kemarin. Dia diterima Imam Masjid, dan meminta maaf atas insiden tersebut, serta mengakui itu adalah kesalahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News