James Marape bersama beberapa pejabat lain akan mendapat mobil mewah yang sempat menjadi kontroversi di negara Pasifik selatan itu.
Menteri Keuangan, Ken Ngangan mengatakan bahwa 111 anggota Parlemen akan mendapat kendaraan 'bekas' KTT APEC itu untuk tugas mereka.
"Kabinet membuat keputusan baru-baru ini, meminta anggota Parlemen diberikan mobil masing-masing untuk menjalankan tugas mereka di ibu kota," kata Ngangan, dilansir dari AFP, Jumat 25 Oktober 2019.
"Satu dari tiga Bentley yang dibeli akan diberikan untuk kantor perdana menteri," sambung dia.
Pembelian mobil-mobil mewah ini menjadi kontroversi di negara itu. Tak hanya Bentley, pemerintah juga membeli 40 mobil super Maserati Quattroporte yang masing-masing bernilai lebih dari USD150 ribu.
Sekitar 300 kendaraan yang digunakan untuk KTT APEC itu sempat dilaporkan menghilang, termasuk mobil-mobil mewah tersebut. Namun, polisi akhirnya menemukan kendaraan-kendaraan ini setelah menyisiri seantero wilayah Papua Nugini.
Pejabat kala itu bersikeras mobil mewah tersebut akan dijual ke sektor swasta usai pertemuan. Penjualan mobil menurut mereka, dapat menutupi biaya.
Laporan pemerintah menunjukkan penyelenggaraan KTT APEC 2018 menelan biaya hingga USD135 juta. Padahal, Papua Nugini termasuk negara miskin di Pasifik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News