medcom.id, Jakarta: Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) akan berlangsung pada 19-24 April 2015. Ada beberapa nama penting yang berpengaruh dalam peletak dasar pembentukan KAA yang pertama kali berlangsung pada 1955.
Melibatkan 29 negara, negara Asia dan Afrika bersatu demi kesejahteraan negaranya masing-masing yang kala itu menjadi negara bekas jajahan. Konferensi Asia Afrika 1955, menjadi peletak dasar sikap perlawanan atas kolonialisme ini.
Salah satu yang berjasa dalam pembentukan KAA 1955 adalah Mr. Ali Sastroamidjojo. Lahir di Magelang, 21 Mei 1903, Ali menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia selama dua periode pada 1953-1955 dan 195-1957. Lulusan fakultas hukum Universitas Leiden ini menganggap kerja sama antara bangsa Asia-Afrika adalah penting untuk menguatkan usaha perdamaian dunia.
Ketika menghadiri Konferensi Kolombo, PM Indonesia ini menyadarkan keempat delegasi negara lainnya tentang keberadaan Asia dan Afrika di tengah-tengah persaingan dunia. Persaingan dari dua dunia yang saling bersimpang jalan antara Barat dan Timur.
Aktivis organisasi pemuda Jong Java ini mengusulkan untuk mengadakan pertemuan yang lebih luas antara negara Asia-Afrika. Dari gagasan tersebut, memberikan arah pejabat negara lainnya untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika.
Mr.Ali sastroamidjojo didaulat sebagai ketua konferensi selama KAA 1955 berlangsung. Dia memimpin jalannya persidangan dari awal hingga akhir.
Jasa-jasa Ali Selain menjadi tokoh politik, ia juga menuliskan pemikiran-pemikirannya melalui beberapa judul buku, di antaranya Politik Luar Negeri Indonesia Dewasa Ini. Pada masa akhir jabatannya sebagai perdana menteri, beliau digantikan oleh Djuanda Kartawidjaja dan wafat pada usia 72 tahun pada 13 Maret 1976.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
