"Kegiatan membatik dipilih karena secara budaya sudah mengakar dan secara teknis hal itu mudah dilakukan. Kami ingin mengenalkan budaya Indonesia lebih dalam lagi di Laos," kata Ketua Panitia Peringatan 60 Tahun RI-Laos, Wishnu Krisnamurthi, di Vientiane, Laos.
Dikutip Antara, untuk membuat loka karya membatik ini, KBRI Vientiane mendatangkan pembatik langsung dari Indonesia. Kegiatan ini dihelat di Vientiane Center Mall.
"Mereka sangat tertarik dengan batik Indonesia. Laos mempunyai ciri khas budaya kain tenun yang indah, tetapi tidak semua orang bisa menenun, dan itu tidak semudah membatik," ujar Wishnu.
Loka karya membatik itu diikuti sekitar 70 peserta warga Laos dari sekolah seni, galeri-galeri seni, organisasi seni etnis, dan masyarakat Laos yang berkunjung ke Vientiane Center Mall.
"Menurut saya membatik ini merupakan kegiatan yang sangat baik dan menyenangkan. Saya senang menggunakan canting untuk melukis batik," ucap Khamheng Phommasy, salah satu peserta loka karya batik dari Institut Seni Laos.
Dia mengaku tertarik dengan batik Indonesia karena corak-coraknya yang unik dan beragam. "Yang paling penting adalah saya senang batik Indonesia karena saya suka mendesain di atas bahan katun," ujar dia.
Hubungan bilateral Indonesia dan Laos sudah memasuki tahun ke-60. Semakin lama, hubungan kedua negara semakin kuat. Indonesia-Laos sama-sama anggota ASEAN.
Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith sempat berkunjung ke Indonesia dan bertemu Menlu Retno Marsudi. Dalam kunjungannya, dia membahas masalah kerja sama bilateral sekaligus kunjungan Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith ke Indonesia tahun ini.
Di bidang pariwisata, Laos dan Indonesia sepakat melebarkan kerja sama ke jenjang yang lebih tinggi lagi.




Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News