Kendaraan militer Filipina lakukan operasi di Marawi buru kelompok militan (Foto: AFP).
Kendaraan militer Filipina lakukan operasi di Marawi buru kelompok militan (Foto: AFP).

Militer Filipina Sebut Militan Tersudut di Marawi

Fajar Nugraha • 22 Juni 2017 14:16
medcom.id, Manila: Kelompok militan yang menguasai wilayah di Marawi, dikabarkan sudah tersudut. Meskipun saat ini baku tembak masih terus berlanjut.
 
Sudah lima minggu pertempuran melawan kelompok militan Maute,-yang berafiliasi dengan militan Islamic State (ISIS),- berlangsung, namun militer Filipina baru kali ini menyebutkan ada kemajuan.
 
Juru Bicara Militer Filipina Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera mengatakan bahwa jumlah militan yang menguasai Marawi saat ini berkurang menjadi sekitar 100 orang.
 
Sementara petinggi militer Filipina yang turut serta dalam operasi, Letnan Kolonel Christopher Tampus menegaskan bahwa wilayah kekuasaan militan makin berkurang.
 
"Wilayah mereka berkurang hingga 1 kilometer persegi. Pasukan kami saat ini memblokir rute pelarian di seberang jembatan (Marawi) hingga ke Barat wilayah kekuasaan militan," tutur Tampus, seperti dikutip Reuters, Kamis 22 Juni 2017.
 
"Pasukan kami datang dari timur dan utara dan kami memblokir tiga jembatan," jelas Tampus.
 
Tampus menambahkan, militan masih menggunakan penembak jitu dari wilayah strategis termasuk sekolah dan masjid. Bom buatan pun mempengaruhi pergerakan pasukan Filipina yang menggeledah rumah.
 
Meskipun pihak militan semakin terdesak, ada kekhawatiran dari negara-negara tetangga mengenai penyebaran dari kelompok ini ke wilayah mereka.
 
Indonesia, Filipina dan Malaysia pun sudah melakukan patroli gabungan untuk mengantisipasi perpindahan anggota militan yang melarikan diri ini. Para Menlu ketiga negara ini berkumpul di Manila pada Kamis 22 Juni ini, untuk membahas kondisi di Marawi.
 
Malaysia khawatir bahwa kelompok militan yang menguasai Marawi, akan melintas dari Filipina ke wilayah paling selatan Negeri Jiran, yakni Sabah.
 
"Kami khawatir mereka akan masuk wilayah Malaysia dengan menyamar sebagai imigran ilegal atau nelayan asing," ujar Komando Keamanan wilayah Sabah Timur (ESSCOM) Wan Abdul Bari Wan Abdul Khalid.
 
Esscom menurutnya sudah mendata daftar pihak yang paling diwaspadai. Ini termasuk dua militan yang menjadi ujung tombak upaya menguasai Marawi.
 
Dua sosok itu antara lain pemimpin Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon yang dianggap sebagai pemimpin ISIS wilayah Asia Tenggara. Kemudian adapula Abdullah Maute yang pengikutnya saat ini menguasai Marawi.
 
Hingga saat ini 369 orang dilaporkan tewas dalam pertempuran dengan sebagian besar dari mereka adalah militan. Korban jiwa di kalangan pasukan pemerintah mencapai 67, sedangkan warga sipil yang tewas tercatat 26 orang.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan