Kepolisian Kashmir India mengatakan kepada BBC Urdu bahwa salah satu petugas mereka, Muhammad Ayub, dikirim ke luar Masjid Jamia dengan mengenakan pakaian biasa.
Warga setempat menuduh Ayub menembakkan senjatanya ke kerumunan orang setelah sempat berkelahi dengan beberapa pemuda. Dua orang ditangkap terkait insiden tersebut.
Kepala Kepolisian Kashmir Shespal Ved menyebut satu tersangka lainnya akan ditangkap dalam waktu dekat. "Orang-orang yang terlibat aksi keji ini akan dijerat hukum," tutur dia kepada awak media.
Pemimpin separatis Mirwaiz Umar Farooq sedang menjadi khotib salat jumat di sebuah masjid di area Nowhatta, Srinagar, saat insiden terjadi.
"Polisi berkelahi dengan sekelompok pemuda, dan dia menembakkan pistolnya sehingga melukai dua orang. Massa memukulinya dan menggantungnya," sebut Muneer, seorang warga lokal, kepada BBC Urdu.
Penggantungan massal, disebut-sebut sebagai insiden pertama di Kashmir, telah memicu kemarahan otoritas setempat.
Kepala Menteri Kashmir India Mehbooba Mufti menyebut, "kepolisian kami adalah yang paling berani di seantero negeri. Mereka selalu menahan diri saat bertugas, karena mereka tahu harus berhadapan dengan warga negara sendiri."
Kashmir terbagi dua antara India dan Pakistan sejak berakhirnya masa kolonial Inggris. Kedua negara sama-sama mengklaim keseluruhan wilayah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News