"Nama militan tersebut Alhabsy Misaya. Dia tewas saat bentrok dengan militer kami di hutan antara Kota Indanan dan Parang, Provinsi Sulu," kata Panglima Militer Filipina, Jenderal Eduardo Ano.
Dilansir Telegraph, Sabtu 29 April 2017, Misaya terkenal sebagai militan Abu Sayyaf yang harusnya bertanggung jawab atas penculikan puluhan ABK Indonesia dan Malaysia, termasuk pemenggalan kepala turis sandera Barat.
"Kami menganggap tewasnya Misaya menjadi sebuah kemunduran bagi kelompok teroris ini," lanjut dia.
Menurut penuturannya, sampai akhirnya tewas, Misaya masih menyandera beberapa ABK asal Vietnam. Namun, militer tak bisa membeberkan di mana saat ini para sandera tersebut.
"Dia pernah memenggal seorang sandera Malaysia pada November 2015," ujar Ano.
Atas perintah langsung dari Presiden Rodrigo Duterte, militer Filipina kini menggempur habis-habisan kelompok Abu Sayyaf. Kelompok ini pun sudah masuk ke dalam daftar hitam organisasi teroris Amerika Serikat dan Filipina.
Sebelum itu, militer Filipina juga mengklaim telah menewaskan sekitar 37 militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS. Mereka juga menyatakan, di antara 37 militan yang tewas tersebut terdapat tiga Warga Negara Indonesia (WNI) dan ditemukan paspor Indonesia di sekitar lokasi penggempuran.
Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir menyatakan bahwa belum menerima konfirmasi apapun dari pihak Filipina terkait ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News