Jokowi sempat mengingatkan para WNI yang ada di Hong Kong untuk tetap mengingat Indonesia dan Pancasila.
"Meski sudah di Hong Kong, jangan lupa Pancasila. Indonesia tetap satu dalam persatuan dan kesatuan," kata Jokowi, seperti keterangan tertulis dari Istana Negara yang diterima Metrotvnews.com, Senin 1 Mei 2017.
Untuk itu Presiden berpesan agar jangan sampai terjadi gesekan yang dapat menyebabkan retaknya persatuan bangsa. "Meskipun kita beragam, kita majemuk, kita tetap satu Indonesia," tegasnya.
Selain mengajukan pertanyaan, Jokowi juga meminta masukan dan keluhan dari masyarakat Indonesia yang berada di Hong Kong. Beragam masukan disampaikan, mulai dari apresiasi atas kinerja rumah sakit di Kulonprogo, keluhan petani Indramayu yang harus menyewa lahan milik pemerintah, hingga mahalnya harga daging, gula dan telur menjelang lebaran.

Keluhan lainnya adalah apa yang disampaikan Ina, warga asal Pekalongan. Ia menyampaikan kepada Presiden bahwa pekerja asal Indonesia yang akan kembali ke Tanah Air dipersulit karena harus mempunyai KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri).
Namun, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyebutkan bahwa sejak tahun 2015 KTKLN tidak diwajibkan, cukup hanya dengan mempunyai visa kerja dan kontrak kerja.
Jokowi yang mendengarkan langsung jawaban Nusron menegaskan bahwa dirinya telah memerintahkan kepada semua jajarannya untuk tidak lagi menghambat dalam memberikan pelayanan.
"Tolong segera disampaikan pasti ada oknum-oknum yang menghambat. Hal-hal yang mudah menjadi sulit. Tidak boleh seperti itu. Sampaikan saja dicatat, siapa, kantornya di mana. Biar semuanya jelas, saya tidak mau mendengar hal-hal seperti ini lagi," ucap Jokowi.
Jokowi pun memohon maaf atas hambatan yang masih terus terjadi sehingga mempersulit masyarakat.
Dalam sambutannya, Presiden juga menjelaskan pembangunan yang tengah dilakukan pemerintah saat ini, utamanya di bidang infrastruktur, seperti jalan tol di Sumatera dan Pos Lintas Batas Negara di wilayah perbatasan.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Kepala BKPM Thomas Lembong dan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid.
Selain itu, grup musik Slank juga turut hadir menghibur Presiden bersama masyarakat Indonesia di Hong Kong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News