"Saya ingin menyampaikan tentang tiga WNI yang jadi korban seragan bom di Belgia. Saya mengerti mereka tengan dirawat di rumah sakit di Brussels dan mereka diindikasinya dalam kondisi buruk," ujar Menlu Koenders, di Gedung Pancasila, di Jakarta, Kamis (24/3/2016).
"Berdua kita sepakat bahwa kita bisa melawan bersama ekstremisme dengan membangun masyrakat yang kuat. Serta menjaga masyarakat beragama dan secara politis toleran yang bisa melawan ekstremisme," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menlu Koenders melakukan pembicaraan konstruktif dengan Menlu Retno. Menurutnya, banyak kerja sama antara kedua negara, menunjukkan eratnya hubungan antar kedua negara.
Hubungan kedua negara ditandai seringnya kunjungan pejabat kedua negara dan hubungan ini harus terus ditingkatkan, baik ekonomi maupun politik.
"Kita bekerja sama erat terutama di bidang pendidikan. Setiap tahun sekitar 1.500 wni kuliah di Belanda. Jumlah siswa belanda yang kuliah di Indonesia pun terus meningkat," ucapnya.
Berbicara mengenai investasi dan perdagangan yang sangat penting. Belanda merupakan salah satu rekan perdagangan terbesar bagi Indonesia di uni Eropa (UE).
"Indonesia mengincar untuk menjadi salah satu dari 10 kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada 2025. ini adalah target besar dan bisa membantu indonesia mengatasi kemiskinan," lanjutnya.
"Kedua negara bekerja sama dalam bidang perairan yang sangat penting. Kami terinspirasi dengan Presiden Jokowi. Kami bisa bekerja sama tidak hanya di bagian pesisir tetapi juga pembangunan Jakarta, termasuk juga kerja sama pembangunan, logistik, kesehatan masyarakat, transportasi serta pertanian," pungkas Menlu Koenders.
Di mata Koenders, Indonesia dan Belanda bisa bekerja sama dalam konteks hukum internasional dan hukum domestik. "Saya juga ingin sekali lagi menekankan mengenai penolakan belanda atas eksekusi mati, yang menjadi elemen penting di negara. Saya mengharapkan bisa membicarakan hal ini di dalam kesempatan lebih terbuka," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News