Morrison, yang merupakan PM baru Australia menggantikan Malcolm Turnbull akan tiba di Indonesia, besok 30 Agustus 2018. Morrison akan diterima Presiden RI Joko Widodo pada 31 Agustus 2018 di Istana Bogor.
Namun, deklarasi ini belum dibarengi dengan penandatanganan dari kedua belah pihak. Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri RI Edi Yusup mengatakan, masih banyak hal yang harus disusun usai deklarasi.
"Proses perundingannya sudah berjalan dari lama. Jadi besok kedua kepala negara akan mendeklarasikan penyelesaian proses. Tapi belum ada penandatanganan," kata Edi kepada awak media di Kemenlu RI, Jakarta, Rabu 29 Agustus 2018.
"Masih banyak yang harus disusun seperti misalnya legal tax yang harus diterjemahkan dulu baru bisa ditandatangani," lanjut dia.
Edi juga tak bisa membeberkan lebih banyak soal finalisasi draf IA-CEPA ini karena masih dalam tahap finalisasi hingga hari ini.
Selain itu, ada pula deklarasi kesepakatan peningkatan kemitraan dari kemitraan komperehensif ke kemitraan komperehensif strategis.
"Presiden Jokowi dan PM Morrison juga nanti akan menandatangani Memorandum of Understanding terkait transportasi, ekonomi kreatif dan keamanan siber," ungkap Edi lagi.
Usai bertemu dengan Presiden Jokowi, keesokan harinya yaitu 1 September, Morrison akan menghadiri bisnis forum bertempat di Hotel Raffles Jakarta dan akan dihadiri Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News