Satu prajurit dan seorang warga sipil juga dikabarkan berada dalam kondisi kritis akibat terkena imbas baku tembak. Pertempuran terjadi saat pasukan keamanan India melakukan operasi pencarian di distrik Pulwama, tempat terjadinya bom bunuh diri pada Kamis kemarin.
"Empat tentara tewas dalam baku tembak, dan satu lainnya terluka," ucap seorang polisi senior di Kashmir kepada kantor berita AFP.
India menuduh Pakistan berada di balik serangan di Pulwama, dan mengklaim memiliki "bukti yang tak terbantahkan." Namun bukti itu tidak diumumkan ke publik.
Pakistan membantah keras terkait dengan serangan tersebut, yang dilancarkan grup militan Jaiesh-e-Mohammad. Grup tersebut berasal dari Pakistan.
Menteri Federal India Arun Jaitley mengatakan negaranya akan mengambil "semua langkah diplomatik yang mungkin dilakukan" untuk memutus Pakistan dari komunitas internasional.
Namun seorang menteri Pakistan telah meminta India untuk menghadirkan bukti mengenai tuduhan. Dia juga menawarkan India untuk membantu menginvestigasi serangan tersebut.
"Perlu ada bukti," ucap dia kepada kantor berita CNN-News18. "Kasus ini juga perlu dilakukan investigasi," lanjut dia.
Pemberontakan di Kashmir sudah terjadi sejak era 1980-an. Namun aksi kekerasan kembali meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah terjadinya bom bunuh diri di Kashmir, otoritas menerapkan jam malam di beberapa bagian di kota Jammu. Sekelompok warga India di Kashmir sempat membakar beberapa mobil usai terjadinya bom bunuh diri.
Baik India maupun Pakistan sama-sama mengklaim keseluruhan dari Kashmir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
