Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di wilayah Rakhine, Myanmar (Foto: dok. MER-C).
Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di wilayah Rakhine, Myanmar (Foto: dok. MER-C).

Ada Hambatan, Pembangunan RS Indonesia di Rakhine Tetap Berjalan

Fajar Nugraha • 20 Februari 2018 20:31
Rakhine: Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine, Myanmar masih terus berlangsung. Meski banyak kesulitan, pembangunan tetap berjalan.
 
Rumah sakit yang dibangun oleh MER-C ini kondisinya berbeda dengan pembangunan rumah sakit bukan di wilayah konflik. Wilayah Rakhine dikenal dipenuhi dengan konflik horizontal
 
Namun site Manager RS Indonesia, Ir. Nur Ikhwan Abadi melaporkan bahwa pembangunan Rumah Sakit Indonesia tepatnya di Myaung Bwe Village, Mrauk U Township, Rakhine State, sudah mencapai lebih dari 21 persen.
 
"Setelah pekerjaan fondasi selesai, tahap berikutnya adalah pekerjaan timbunan dan tie beam yang diperkirakan akan selesai dalam dua minggu kedepan," ujar Ir. Nur Ikhawan dalam pernyataan MER-C, melalui keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa 20 Februari 2018.
 
Direncanakan pembangunan bangunan seluas 2.100 meter persegi ini akan selesai dalam waktu 10 bulan. Namun pekerjaan sempat beberapa kali terhambat akibat situasi yang tidak bisa diprediksi.
 
Hambatan tersebut seperti perizinan material untuk datang ke Mrauk U. Material-material khusus seperti plate, h beam, anchor bolt dan lainnya harus didatangkan dari luar Rakhine. Material tersebut memerlukan perizinan khusus dari pemerintah yang memerlukan waktu. Ditambah lagi setidaknya diperlukan 2-3 hari perjalanan darat untuk mengangkut material tersebut ke lokasi pembangunan RS Indonesia di Myaung Bwe.
"
Material lain yang memerlukan perizinan khusus adalah tanah timbunan. Mengambil tanah untuk timbunan bangunan seluas lebih dari 2.000 meter persegi tersebut memang tidak mudah. Hal ini dikarenakan tanah timbunan diambil dari bukit-bukit yang mengelilingi Mrauk U dimana di atasnya banyak terdapat peninggalan bersejarah," imbuhnya.
 
Untuk mendapatkan izin pengambilan tanah urukan ini diperlukan perizinan tiga departeman, salah satunya adalah Departemen Arkeologi, yang sangat ketat membatasi pengambilan tanah yang dianggap akan merusak situs bersejarah.
 
Namun tim pembangunan RS Indonesia menunjukkan sikap kerja keras mereka. Pekerjaan harus terus dilakukan dan amanah dari rakyat Indonesia harus segera disampaikan kepada masyarakat yang membutuhkan di Rakhine.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan