Jepang berencana meningkatkan anggaran pertahanan mulai April tahun depan untuk mempelajari apakah pesawat jet tempur F-15 milik mereka dapat meluncurkan misil jarak jauh, termasuk jenis Joint Air-to-Surface Standoff Missile (JASSM-ER).
Misil JASSM-ER dapat mengenai target yang berjarak 1.000 kilometer dari tempat diluncurkan.
"Ada tren global mengenai penggunaan misil jarak jauh, dan Jepang juga mempertimbangkan hal tersebut," ucap seorang sumber, seperti dikutip CNBC.
Tokyo juga tertarik membeli misil Joint Strike Missile dengan jangkauan 500 km buatan Norwegia. Misil ini dapat dibawa pesawat jet tempur siluman F-35.
Kedua misil ini sama-sama belum ada dalam anggaran yang sudah diserahkan Kementerian Pertahanan Jepang ke pemerintah pusat.
"Saat ini kami belum ada rencana menganggarkannya," ujar Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera.
"Kami masih bergantung kepada Amerika Serikat untuk menyerang pangkalan musuh, dan kami belum berencana melakukan perubahan mengenai hal ini," tambah dia.
Sebelum menjadi menteri, Onodera memimpin sebuah grup dari Partai Demokratik Liberal yang merekomendasikan Jepang mendapatkan senjata tempur untuk mencegah Korut menyerang Negeri Sakura.
Korut telah menembakkan sejumlah misil melintasi langit Jepang. Pekan lalu, Pyongyang meluncurkan misil balistik antarbenua yang diklaimnya "versi tercanggih" saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News