Azilah Hadri mengungkapkan bahwa Najib memerintahkannya untuk 'menangkap dan menghancurkan' Altantuya. Perempuan itu digambarkan Najib sebagai mata-mata asing.
"Saya bertanya kepada wakil perdana menteri apa yang dia (Najib) maksud dengan menangkap dan menghancurkan mata-mata asing. Dia menjawab, 'tembak dan bunuh' sembari memperlihatkan gerakan menggorok leher," kata Azilah, dilansir dari laman Channel News Asia, Selasa 17 Desember 2019.
Azilah menambahkan, dia juga disuruh untuk membuang tubuh mata-mata asing dengan alat peledak untuk menghilangkan jejak. Bahan peledak itu diperoleh dari toko UTK (gudang senjata). UTK mengacu pada Pasukan Aksi Khusus polisi.
Azilah mengajukan pernyataan hukum kepada Pengadilan Federal untuk meninjau kembali keputusan hukuman pada dirinya, serta hukuman mati yang dijatuhkan kepada Sirul Azhar Umar, sesama personel UTK pada 2015. Dia juga mengajukan banding atas putusan hukuman padanya.
Namun, Najib Razak membantah pernyataan Azilah. Lewat juru bicaranya, dia menyatakan klaim Azilah adalah fitnah keji untuk menjatuhkannya.
Altantuya ditembak mati dan tubuhnya diledakkan dengan bahan peledak C4 di Shah Alam pada 2006. Dia disebut-sebut sebagai kekasih Abdul Razak Baginda, seorang analis politik yang merupakan penasehat Najib sejak 2000 hingga 2008.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id