Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral di bidang pertahanan dan keamanan antara kedua negara.
Dalam pernyataan resminya yang dilaporkan oleh Antara News, Sjafrie menegaskan bahwa Indonesia dan Tiongkok memiliki komitmen untuk meningkatkan kerjasama di bidang militer.
"Kerja sama akan terus ditingkatkan, tidak hanya berfokus pada transfer teknologi militer, tetapi juga memperkuat hubungan langsung antar personel militer melalui soldier to soldier contact," ujar Sjafrie.
Admiral Dong Jun juga menyatakan apresiasinya terhadap hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Tiongkok. Ia menyoroti pentingnya dialog dalam menyelesaikan permasalahan regional.
"Kami percaya bahwa dialog yang konstruktif dapat menjadi kunci untuk menjaga stabilitas kawasan," ungkapnya.
Sjafrie juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas regional di tengah dinamika geopolitik yang berkembang. Ia menyatakan bahwa kedua negara sepakat untuk mengedepankan metode dialog dalam menyelesaikan berbagai isu di kawasan.
"Mengingat dinamika situasi geopolitik dan geostrategis yang terus berkembang saat ini, sudah selayaknya kita bersama-sama menjaga kondisi yang kondusif demi mewujudkan kebaikan dan kemajuan bersama," tambahnya.
Pertemuan ini mencakup diskusi tentang transfer teknologi militer, latihan bersama, serta pertukaran informasi dan strategi keamanan.
Selain itu, kedua menteri juga membahas potensi perluasan kerjasama di bidang pendidikan militer dan peningkatan kapasitas alutsista.
Pertemuan ini juga menegaskan bahwa hubungan antara Indonesia dan Tiongkok bukan hanya sekadar hubungan bilateral biasa, melainkan juga memiliki dimensi persaudaraan yang mendalam.
"Hubungan kita bukan sekadar persahabatan, melainkan juga persaudaraan," ujar Sjafrie dalam penutup pernyataannya.
Baca Juga:
Setelah Pelantikan Trump, Putin dan Xi Jinping Ngobrol Bahas Dunia Multipolar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News