Sebelumnya, Khamenei di X pada hari Senin 16 September mengunggah komentar bahwa yang mendapatkan 15,3 ribu like, dia menyebutkan:
"Musuh-musuh Islam selalu mencoba membuat kita tidak peduli terhadap identitas yang kita miliki bersama sebagai umat Islam. Kita tidak bisa menyebut diri sebagai Muslim jika kita acuh terhadap penderitaan Muslim di Myanmar, Gaza, India, atau tempat lainnya," tuli Khamenei.
Kemenlu India merespons Khamenei dengan menyebut pernyataanya "salah informasi dan tidak bisa diterima". Kemenlu juga menyarankan agar Iran melihat catatan perlakuan mereka terhadap minoritas di negara mereka sendiri.
"Negara-negara yang berkomentar tentang minoritas disarankan agar melihat catatan mereka sendiri sebelum membuat observasi tentang yang lainnya," tulis Kemenlu India, melansir Al-Jazeera.
India dan Iran memiliki hubungan yang cukup erat yang bisa dilihat dengan persetujuan kontrak 10 tahun antar kedua negara pada bulan Mei, untuk mengembangkan dan mengoperasikan pelabuhan Chabahar di Iran. India gunakan pelabuhan itu untuk meningkatkan ekspor perdagangan ke Iran, Afghanistan, dan Asia Tengah.
Meskipun begitu, sering terdapat perseteruan antara kedua negara terkait perlakuan mereka terhadap minoritas. Ali Khamenei khususnya, selalu kritis terhadap perlakuan India dan mayoritas umat hindu terhadap minoritas muslim di India khususnya di wilayah Kashmir.
Namun, Iran juga tidak bebas dari kritikan. Berdasarkan laporan Organisasi Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) pada 5 Agustus 2024, umat minoritas agama di Iran seperti Kurdi, Baloch, bahkan Muslim Sunni telah mendapatkan perlakuan yang buruk dari pemerintah setelah demonstrasi tahun 2022.
Baca Juga:
Angkatan Laut India Usir Kelompok Perompak yang Bajak Kapal Iran
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News