Warga lokal berunjuk rasa mengecam berdirinya pangkalan militer AS di Okinawa, Jepang, 21 Februari 2016. (Foto: AFP/TORU YAMANAKA)
Warga lokal berunjuk rasa mengecam berdirinya pangkalan militer AS di Okinawa, Jepang, 21 Februari 2016. (Foto: AFP/TORU YAMANAKA)

Prajurit AS yang Bertugas di Jepang Dilarang Konsumsi Alkohol

Willy Haryono • 06 Juni 2016 16:00
medcom.id, Okinawa: Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) melarang semua personelnya yang ditugaskan di Jepang dalam mengonsumsi alkohol. Semua prajurit AS di Negeri Sakura juga dibatasi dalam beraktivitas di luar markas. 
 
Larangan dikeluarkan setelah seorang prajurit AS bernama Aimee Mejia, 21, ditangkap polisi atas tuduhan mengemudi dalam keadaan mabuk minuman keras. Mejia yang mabuk berat menabrak beberapa kendaraan dan melukai dua orang pada Sabtu. 
 
Ini merupakan insiden terbaru yang melibatkan pasukan AS di Okinawa. Banyak warga Okinawa menolak kehadiran militer AS. 

Prajurit AS yang Bertugas di Jepang Dilarang Konsumsi Alkohol
Aktivis berunjuk rasa mengecam berdirinya pangkalan militer AS di Okinawa. Foto: AFP
 
Polisi mengatakan Mejia mengemudi di lajur yang salah dan menabrak dua mobil. Seorang wanita yang merupakan warga lokal juga terluka di bagian dada akibat ulah Mejia. 
 
Menurut laporan kantor berita NHK, level alkohol dalam tubuh Mejia enam kali di atas normal pada saat kejadian. 
 
Di bawah aturan terbaru Angkatan Laut AS, semua personel di Jepang dilarang minum minuman keras, baik di dalam ataupun luar markas. Personel juga dilarang keluar markas, kecuali untuk urusan penting seperti menjemput anak atau belanja kebutuhan pokok. 
 
Aturan terbaru akan terus diberlakukan hingga semua personel militer di Jepang telah menjalani latihan ekstra. Larangan mengonsumsi alkohol juga akan terus diterapkan "hingga semua personel memahami dampak buruk dari perilaku tak bertanggung jawab."
 
Prajurit AS yang Bertugas di Jepang Dilarang Konsumsi Alkohol
Warga lokal menolak keberadaan pangkalan militer AS di Okinawa. Foto: AFP
 
"Ini semua bukan main-main," kata Rear Admiral Matthew Carter, Komandan Angkatan Laut AS di Jepang, seperti dikutip BBC, Senin (6/6/2016). 
 
"Selama berdekade-dekade, kita telah menikmati hubungan kuat dengan masyarakat Jepang. Merupakan hal penting bagi setiap prajurit untuk memahami tindakannya dapat berimbas pada hubungan tersebut, dan juga terhadap aliansi AS dan Jepang secara keseluruhan," sambung dia. 
 
Militer AS menegaskan akan bekerja sama dengan otoritas Jepang dalam menangani kasus mengemudi dalam keadaan mabuk. AS juga mengungkapkan rasa simpati kepada kedua korban luka. 
 
Okinawa adalah rumah bagi lebih dari separuh 50 ribu personel militer AS di Jepang. Sebagian warga lokal mengecam keberadaan mereka. Kemarahan kian memuncak tiap kali ada insiden yang melibatkan personel AS. 
 
Jepang telah memperketat aktivitas militer AS di Okinawa, setelah seorang mantan tentara Negeri Paman Sam diduga membunuh dan membuang sesosok jasad wanita lokal bulan lalu. 
 
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe marah besar atas ditemukannya jasad tersebut, dan telah menyampaikan kecamannya tersebut kepada Presiden Barack Obama dalam KTT G7 di Jepang.
 
Prajurit AS yang Bertugas di Jepang Dilarang Konsumsi Alkohol
Militer AS di Jepang mengheningkan cipta atas kematian wanita lokal di Okinawa. Foto: AFP
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan