Senator Leila de Lima (kiri) yang kerap mengkritik Duterte (Foto: CBS News)
Senator Leila de Lima (kiri) yang kerap mengkritik Duterte (Foto: CBS News)

Pemerintah Filipina Ajukan Tuntutan ke Senator Pengkritik Duterte

Sonya Michaella • 21 Desember 2016 15:50
medcom.id, Manila: Pemerintah Filipina mengajukan tuntutan pidana kepada senator yang kerap mengkritik gaya pemerintahan serta ucapan-ucapan yang dilontarkan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.
 
Kementerian Hukum Filipina menuntut Senator Leila de Lima ke pengadilan karena diduga sengaja mangkir dari panggilan parlemen. Penyelidikan yang dilakukan kongres kepadanya terkait dengan dugaan jual beli narkotika dan obat-obatan terlarang.
 
Dilansir Reuters, Rabu (21/12/2016), selain mangkir, dia juga dituduh memerintahkan mantan supirnya dan seorang pedagang untuk menyembunyikan surat panggilan dari legislatif.

De Lima adalah satu di antara sedikit pejabat pengkritik kebijakan keras Duterte pada perang narkotikanya. Kebijakan itu diprotes karena pada penerapannya telah menewaskan sekitar 6.000 orang.
 
De Lima juga sempat menyebut Duterte bisa dimakzulkan atas pernyataan pria 71 tahun tersebut di mana dirinya mengaku pernah membunuh penjahat dengan tangannya sendiri.
 
Para pendukung Duterte di Kongres menyebut de Lima telah menunjukkan sikap tidak hormat karena mangkir dari pemeriksaan. Tuntutan pidana ini dibuat atas dasar sebuah pasal yang mengatur tentang panggilan legislatif.
 
De Lima mengatakan tuntutan ini tidak akan memberikan pengaruh berarti untuk dirinya dan tidak akan mengubah fakta soal pembunuhan yang terjadi karena kebijakan Duterte.
 
"Sangat memprihatinkan dan menakutkan bahwa bahkan pejabat publik berpangkat tinggi sekalipun terpancing fantasi yang dibuat pemerintahan Duterte," kata de Lima.
 
Dia telah membantah tuduhan tersebut. De Lima juga mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung untuk melawan Duterte.
 
Dia sempat memimpin investigasi Senat terhadap pembunuhan ribuan orang yang dilakukan tanpa proses peradilan itu. Namun, dia dijatuhkan dari posisi tersebut oleh para pendukung Duterte. Beberapa hari setelahnya, justru muncul penyelidikan dugaan jual-beli narkotik yang dituduhkan pada de Lima.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan