Pasukan keamanan tiba di lokasi ledakan dan baku tembak di sebuah rumah sakit yang dekat dengan Kedubes AS di Kabul, Afghanistan, . (Foto: AFP/SHAH MARAI)
Pasukan keamanan tiba di lokasi ledakan dan baku tembak di sebuah rumah sakit yang dekat dengan Kedubes AS di Kabul, Afghanistan, . (Foto: AFP/SHAH MARAI)

Menyamar Jadi Dokter, Kelompok Bersenjata Serbu RS Militer di Kabul

Arpan Rahman • 08 Maret 2017 15:18
medcom.id, Kabul: Sekelompok pria bersenjata yang berpakaian seperti dokter menyerang sebuah rumah sakit militer dekat kedutaan besar Amerika Serikat (AS) di ibu kota Afghanistan, Kabul.
 
Seorang pejabat keamanan berkata, serangan dimulai dengan ledakan di bagian belakang rumah sakit. RS Sardar Mohammad Daud Khan berkapasitas 400 kamar tidur itu lalu diserbu tiga hingga lima penyerang bersenjata otomatis dan granat tangan.
 
Para penyerang berpakaian seperti tenaga medis. Mereka bergerak ke lantai atas rumah sakit dan terlibat adu tembak dengan unit pasukan khusus yang dikirim ke tempat kejadian.

Pasukan keamanan memblokade daerah sekitar lokasi di dekat persimpangan lalu lintas yang ramai. Selagi pertempuran berlangsung, ledakan kedua terdengar dari rumah sakit.
 
"Terjadi pertempuran sengit," kata juru bicara kementerian pertahanan Dawlat Waziri, seperti dikutip The Guardian, Rabu 8 Maret 2017. Dia katakan, belum ada informasi soal korban.
 
Serbuan ke rumah sakit, di seberang jalan Kedubes AS yang dijaga ketat, menggarisbawahi peringatan pejabat pemerintah bahwa serangan menyasar target kelas atas di Kabul cenderung meningkat tahun ini, tatkala Taliban menggencarkan pemberontakan.
 
"Serangan teroris sedang berlangsung di sebuah rumah sakit, yang menginjak-injak semua nilai kemanusiaan," kata Presiden Ashraf Ghani, dalam sambutan dadakannya dalam pidato memperingati Hari Perempuan Internasional.
 
"Dalam semua agama, rumah sakit dianggap sebagai situs bebas konflik dan menyerangnya berarti menyerang seluruh Afghanistan," bubuhnya.
 
Misi dukungan penindakan yang dipimpin NATO mengaku siap membantu pasukan keamanan Afghanistan.
 
Pemberontakan Taliban
 
Salah satu pekerja di rumah sakit, Abdul Qadir, berbicara kepada Reuters bahwa ia melihat seorang pria bersenjata, mengenakan jas dokter berwarna putih. Lalu pria itu mengambil AK-47 senapan serbu yang semula disembunyikannya dan membuka tembakan. Aksinya menewaskan sedikitnya seorang pasien dan satu pekerja rumah sakit.
 
Dia juga mendengar menembak dari beberapa titik lainnya di rumah sakit itu, yang sedang merawat para korban militer dari seluruh Afghanistan.
 
Serbuan ini terjadi hanya seminggu setelah puluhan korban tewas dan terluka dalam serangan terkoordinasi di kantor polisi dan kantor dinas intelijen di Kabul.
 
Serangan sebelumnya diklaim oleh Taliban, yang memburu pasukan asing buat mengusirnya. Tujuan mereka, mengalahkan pemerintah yang didukung AS dan menerapkan kembali hukum Islam setelah 2001 mereka bertekuk lutut.
 
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab. Seorang jubir Taliban mengaku belum memiliki informasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan