Diskusi mengenai kerja sama dan interaksi antarpemuda di kawasan Asia dan Eropa. (Foto: Marcheilla Ariesta/Medcom.id).
Diskusi mengenai kerja sama dan interaksi antarpemuda di kawasan Asia dan Eropa. (Foto: Marcheilla Ariesta/Medcom.id).

Asia-Eropa Dukung Peran Pemuda untuk Masa Depan Dunia

Marcheilla Ariesta • 27 Maret 2019 19:06
Jakarta: Asia-Europe Foundation (ASEF) terus mendorong peningkatan kerja sama dan interaksi antarpemuda di kawasan Asia dan Eropa. Direktur Eksekutif ASEF Karsten Warnecke mengatakan pemuda merupakan masa depan dunia.
 
Warnecke mengatakan menekankan nilai-nilai persatuan dari keberagaman yang dimiliki Asia dan Eropa sebagai dua kawasan yang berbeda merupakan hal yang penting. Dia menilai bahwa kegiatan kepemudaan yang diselenggarakan dalam ASEM Day dapat meningkatkan hubungan antarmasyarakat Asia dan Eropa.
 
"Kita semua datang dari berbagai sistem budaya, politik, dan ekonomi yang berbeda, namun saat kita berkumpul dan menemukan perspektif bersama, kita bisa menciptakan sesuatu hal baru," ujar Warnecke dalam peringatan Asia-Europe Meeting (ASEM) Day 2019 bertema 'Promoting the Role of Youth in ASEM' yang dilaksanakan di Universitas Al-azhar Indonesia di Jakarta, Rabu 27 Maret 2019.

Ini dibenarkan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerrend. Menurut dia, 51 negata anggota ASEM harus dapat membekali pemudanya untuk dapat mengatasi berbagai tantangan bersama di masa depan.
 
Oleh karena itu, kata dia, Uni Eropa pun telah mendorong dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang dirancang untuk dapat merangkul, menghubungkan, dan memberdayakan para pemuda yang merupakan generasi penerus.
 
"Dunia dan teknologi berubah dengan cepat maka kita harus bisa membantu mereka (para pemuda) untuk mendapatkan manfaat dari perubahan tersebut," ujar dia. 
 
Sementara itu, Direktur Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan (KSIA) Amerika dan Eropa Kemenlu RI Masni Eriza menyampaikan bahwa Indonesia juga akan terus berperan aktif untuk memperkuat kerja sama antarpemuda, khususnya dalam kerangka ASEM. Dia menambahkan, konektivitas ini sangat penting untuk memperkuat hubungan negara-negara anggota ASEM. 
 
"Di Indonesia, para pemuda saat ini memang hanya 40 persen (dari populasi), namun ke depannya, mereka bisa menjadi 100 persen pemimpin yang bisa menghadapi tantangan global," tuturnya.
 
Peringatan ASEM Day 2019 ini sengaja dibuat Kementerian Luar Negeri RI di berbagai universitas di Indonesia. Menurut Masni, ini bertujuan untuk menjadikan para pemuda sebagai agen perubahan.
 
"Mereka akan menjadi bagian dari agen perubahan, yang akan berguna untuk bangsa dan negaranya," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan