Terduga paedofil bernama Rameez (tengah) ditangkap polis India di Jaipur, 9 Februari 2017i . (Foto: Prabhakar Sharma/HT)
Terduga paedofil bernama Rameez (tengah) ditangkap polis India di Jaipur, 9 Februari 2017i . (Foto: Prabhakar Sharma/HT)

Polisi India Tangkap Paedofil dan Sita 77 Video Pelecehan Anak

Arpan Rahman • 13 Februari 2017 10:43
medcom.id, Jaipur: Kepolisian India di wilayah Jaipur menangkap terduga paedofil dan menyita 77 video berisi konten pelecehan seksual anak. 
 
Dari 77 video, otoritas berhasil mengidentifikasi sebelas korban.
 
Warga yang marah berunjuk rasa di kantor polisi Ramganj, kawasan kota tua Jaipur. Mereka menuntut Rameez, yang pernah bekerja sebagai guru, agar dihukum mati. Polisi mencoba melacak dan membujuk para orang tua dari anak-anak yang diidentifikasi dalam video untuk mengajukan pengaduan terpisah.

"Kami juga telah menahan beberapa orang dari sekolah tempat Rameez bekerja. Kita mengetahui meski anak-anak memberikan bukti video, sekolah hanya memecat dia tanpa menghubungi polisi," kata wakil komisaris polisi (utara) Anshuman Bhomia, seperti dilansir Hindustan Times, belum lama ini.
 
Polisi mengatakan para siswa pergi piknik di pekan ketiga Januari. Di sana, mereka berhasil mengeluarkan kartu memori dari ponsel Rameez dan memberikannya kepada pegawai sekolah. Pihak sekolah hanya memecatnya. 
 
Rameez diduga melakukan kejahatan seksual selama beberapa tahun saat dia dipekerjakan sebagai guru privat untuk anak-anak. Menurut polisi, terdakwa sering memaksa anak-anak mendokumentasikan dirinya saat melecehkan para korban.
 
"Setelah melecehkan seorang anak, Rameez akan memerasnya dan kemudian menyuruh anak itu mendokumentasikan aksi pelecehan seksualnya terhadap anak-anak lain. Selama interogasi, Rameez mengatakan kepada kami bahwa ia mencabuli anak-anak selama 2011-2015, tapi berhenti setelah itu. Kami sedang menyelidiki klaimnya," kata Ashok Chauhan, petugas unit pelayanan di markas polisi Ramganj.
 
Tuntutan Hukuman Mati
 
Seluruh video dari 2011-2012 telah dianalisis, dan sejauh ini baru sebelas anak yang berhasil dikenali.
 
Hampir sepanjang Sabtu, ketegangan memuncak saat publik yang marah tumpah ruah ke jalanan Jaipur. Sejumlah besar pendemo menuntut hukuman mati bagi Rameez.
 
"Video klip yang sudah kita pastikan telah dikirim untuk tes forensik. Juga sedang diselidiki apakah Rameez punya kaki tangan lain dalam kejahatannya," ujar Bhomia.
 
Aparat juga menyelidiki mengapa Rameez membuat begitu banyak video, sehingga muncul kemungkinan dirinya terlibat bisnis film porno. "Kami sedang menyelidiki semua sudut dari kasus ini dan telah mendapat hak menahan dia sampai Senin," kata Bhomia.
 
Manan Chaturvedi, ketua Komisi Rajasthan untuk Perlindungan Hak Anak (RSCPCR) mendesak agar kasus ini segera diusut tuntas.
 
"Kami akan mengambil tindakan terhadap sekolah jika mereka terbukti bersalah. Ini juga menjadi keprihatinan serius mengapa penganiayaan terus berlangsung selama enam tahun terakhir, tetapi tidak ada yang tahu hal itu. Jika kurangnya komunikasi adalah alasan di balik ini, maka kami akan mengambil langkah yang diperlukan untuk memperbaiki, "kata Chaturvedi.
 
Chaturvedi mengatakan untuk menjadi seorang guru privat, seseorang harus mendapatkan lisensi dan sertifikasi karakter sebelum diizinkan mengajar anak-anak.
 
Sejauh ini, dua pengaduan telah diajukan dalam kasus Rameez. Salah satunya dari keluarga anak laki-laki berusia 14 tahun dan keluarga lain dari korban berusia 20 tahun, yang dilecehkan enam tahun lalu oleh Rameez.
 
Rameez mengajar bahasa Inggris di sekolah itu, sebelum dirinya dipecat pada 23 Januari.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan