medcom.id, Jakarta: Presiden Komite Internasional Palang Merah (International Committee of the Red Cross/ICRC) hargai kapasitas, kemampuan, dan pengalaman Indonesia dalam penanganan isu kemanusiaan.
"Kerja sama Indonesia dan ICRC perlu mempromosikan hubungan antara prinsip-prinsip kemanusiaan global dengan nilai-nilai dan ajaran Islam yang sesungguhnya," demikian disampaikan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dalam pertemuannya dengan Presiden Komite Internasional Palang Merah (International Committee of the Red Cross/ ICRC) Peter Maurer, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta 22 Maret 2017.
ICRC memandang bahwa profil kemanusiaan Indonesia telah meningkatkan harapan komunitas internasional kepada Indonesia untuk dapat berperan lebih aktif dalam penanganan situasi kemanusiaan yang saat ini dihadapi dunia.
"Kapasitas, keahlian, pendekatan moderat dan pengalaman yang dimiliki Indonesia merupakan modal tersendiri bagi Indonesia untuk berperan aktif dalam dinamika situasi kemanusiaan di kawasan dan global," tutur Maurer dalam keterangan tertulis Kemenlu RI, yang diterima Metrotvnews.com, Kamis 23 Maret 2017.
"Indonesia juga dipandang sebagai mitra penting ICRC mengingat dua pertiga wilayah operasional ICRC berada di negara-negara yang dominan penduduknya Muslim," imbuhnya.
Dalam kaitan ini, Menlu Retno menyampaikan kesiapan Indonesia untuk terus meningkatkan kemitraan dengan ICRC dalam memajukan penanganan isu-isu kemanusiaan di tingkat nasional, regional dan global. Terkait dengan ini, Presiden ICRC menyampaikan perlunya Indonesia dan ICRC untuk mendefinisikan kembali dan mereposisi kemitraannya dalam arsitektur kemanusiaan global yang telah berubah.
Dubes Maurer juga menyampaikan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi poros bagi peningkatan kapasitas isu kemanusiaan di kawasan Asia Pasifik, terutama terkait aksi kemanusiaan (humanitarian action) dan penanggulangan violent extremism (CVE).
Kunjungan Presiden ICRC ke Indonesia terakhir terjadi paska terjadinya bencana tsunami lebih dari satu dekade lalu. Dalam tur resmi selama empat hari di Indonesia (19–22 Maret 2017), Dubes Peter Maurer juga telah melaksanakan pertemuan dengan Wakil Presiden RI, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Kepala POLRI dan Sekretaris Jenderal ASEAN.
Misi kemanusiaan ICRC hadir di Indonesia pada tahun 1942, dan kemudian dikukuhkan melalui Memorandum of Understanding yang disepakati pada tahun 1977.
Berdasarkan mandat kemanusiaannya, gerakan ICRC di Indonesia dilaksanakan dalam beberapa bentuk kegiatan, seperti peningkatan kapasitas aktor-aktor kemanusiaan di Indonesia dan pemberian dukungan layanan kesehatan, termasuk operasi katarak di beberapa wilayah rural Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News