Mantan pilot asal Amerika Serikat (AS) John Cox mengatakan, "Melihat pintu dan adanya laporan potongan pesawat yang besar di dasar laut adalah sebuah indikator. Namun hal itu bukan bukti konklosif bahwa pesawat itu masih utuh ketika menghantam laut".
"Jika sayap, hidup dan ekor pesawat ditemukan di wilayah sama, maka akan terbukti bahwa pesawat utuh saat hantam laut," ujar Cox, seperti dikutip The Straits Times, Rabu (31/12/2014).
Sementara Presiden International Aviation Safety Solution Jacques Astre memiliki penilaiannya sendiri.
"Fakta bahwa penemuan puing pesawat sangat sedikit, membuktikan bahwa pesawat pecah di saat hantaman dengan laut. Ini tidak membuktikan pesawat meledak di udara," tegasnya.
"Dekatnya puing dengan laporan terakhir pesawat dideteksi, membuktikan pesawat turun ketinggian dengan kecepatan tinggi," menurutnya.
Pesawat AirAsia Qz8501 hilang pada Minggu (28/12/2014). Ketika hilang pesawat membawa 162 orang, termasuk di antaranya 155 penumpag dan tujuh awak kabin.
Tim BASARNAS mengkonfirmasi penemuan puing dari pesawat QZ8501. Selain itu penemuan yang berlangsung pada Selasa (30/12/2014), juga disertai penemuan jenazah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News