Bandara di Chennai terendam air (Foto: AFP)
Bandara di Chennai terendam air (Foto: AFP)

Banjir Landa India, 18 Ribu Warga Dievakuasi dari Atap Rumah

Sonya Michaella • 04 Desember 2015 17:23
medcom.id, Chennai: Pihak berwenang meningkatkan operasi penyelamatan akibat banjir di selatan India. 269 orang tewas dalam bencana ini.
 
Operasi penyelamatan terus dilakukan di India selatan. Banjir yang terjadi hingga Jumat (4/12/2015), merupakan yang terburuk dalam beberapa dekade dan mengakibatkan terdamparnya puluhan ribu orang.
 
Setidaknya 269 orang tewas karena banjir di negara bagian Tamil Nadu dan lebih dari 1.000 orang menderita luka parah. Pemerintah telah mendirikan 97 pusat koordinasi bantuan serta menyediakan makanan dan tempat tinggal bagi sekitar 62.000 orang.
 
Perdana Menteri India Narendra Modi melakukan survey udara mengumumkan bantuan sebesar USD150 juta atau sekitar Rp2 triliun (Rp13.588 per USD) untuk melaksanakan operasi bantuan di daerah yang terkena dampak banjir dan daerah yang berdekatan dengan lokasi.
 
"Saya telah melihat kerusakan dan penderitaan berat yang disebabkan oleh curah hujan. Pemerintah India berdiri untuk rakyat Tamil Nadu di saat mereka membutuhkan," kata Modi seperti dikutip Associated Press, Jumat (4/12/2015).
 
Chennai, kota keempat terbesar di India dan sekitarnya didera dua hujan lebat sejak Oktober hingga Desember. Departemen Meteorologi India memprediksi curah hujan akan lebih tinggi dari  Minggu.
 
"Sedikitnya 2.000 bantuan bencana dan personel militer dikerahkan," ungkap Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh di parlemen.
 
Banjir telah menyebabkan lebih dari tiga juta warga tidak bisa menikmati kebutuhan sehari-hari. Pihak militer hingga saat ini sudah berhasil mengevakuasi sekitar 18 ribu warga dari atap-atap rumah warga dan desa yang terkena imbas banjir paling parah.
 
Sedangkan operasi transportasi seperti kereta dan pesawat ke Chennai masih tidak beroperasi. Pihak Angkatan Laut India pun mengerahkan kapal nelayan untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir.
 
Lebih dari 5.000 rumah masih terendam air dengan warga yang bertahan di atapnya. Sedangkan warga lain sudah diungsikan di tempat penampungan.
 
Para pengamat perkotaan menyebutkan banjir ini disebabkan oleh konstruksi yang tak teratur dan sistem pengairan yang tidak berfungsi. Sampah yang menggunung juga memberikan kontribusi terhadap meluapnya air.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan