Dua media yaitu, The Edge Weekly dan The Edge Financial Daily dibungkam selama tiga bulan ke depan, mulai 27 Juli 2015. Kementerian Dalam Negeri Malaysia menjelaskan tiga alasan dari pemblokiran itu.
"Pertama, tajuk berita dan laporan dari dua publikasi tersebut menimbulkan banyak pertanyaan besar. Selain itu mereka juga dianggap menimbulkan persepsi negatif dari publik terhadap 1Malaysia Development Berhard (1MDB)," pernyataan Kementerian Dalam Negeri Malaysia, seperti dikutip Bernama, Sabtu (25/7/2015).
Perusahaan 1MDB adalah perusahaan pemerintah yang dituduh media Amerika Serikat (AS) the Wall Street Journal, mengalirkan uang sebesar USD700 juta atau sekitar Rp9,3 triliun ke rekening pribadi PM Najib Razak.
"Kedua, berita yang dipublikasi oleh kedua media tersebut didasarkan atas informasi yang diragukan. Hal itu bisa menimbulkan opini publik yang salah dan merusak kepentingan nasional," tegas pernyataan tersebut.
Sementara alasan ketiga yang disampaikan oleh pihak Kementerian Dalam Negeri Malaysia adalah, kasus 1MDB ini tengah diperiksa oleh tim penyelidik. Atas alasan tersebut, media dianggap tidak pantas untuk mengeluarkan laporan karena bisa menciptakan persepsi negatif.
"Media harus bertanggungjawab dalam memberikan laporannya, sejalan dengan kebebasan yang diberikan," tutur Sekjen Kementerian Dalam Negeri Malaysia Datuk Alwi Ibrahim.
Alwi menambahkan, dampak dari laporan yang tidak bertanggungjawab terhadap keamanan publik dan kepentingan nasional, harus dipertimbangkan. Publikasi apapun menurutnya, harus betindak dengan izin yang berlaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id