Pertemuan tersebut akan menghasilkan deklarasi Menaker G20 yang meliputi upaya untuk mendorong pembentukan masa depan pekerjaan yang berpusat pada manusia (Shaping a Human-Centered Future of Work).
Menaker Hanif akan berbagi dengan Menaker anggota G20 terkait program dan kebijakan pemerintah dalam menghadapi perubahan demografi, khususnya bonus demografi yang akan dialami Indonesia. Menaker akan memberikan presentasi pada sesi tematik dua, terkait pekerjaan bagi kaum muda/youth employment.
“Pertemuan para menteri tenaga kerja G20 ini akan membahas solusi atas problematika ketenagakerjaan yang terjadi di masing-masing negara. Diharapkan akan saling berbagi informasi antar negara dan dapat berdampak kepada pertumbuhan ekonomi dunia,” kata Menaker Hanif, dikutip keterangan pers Biro Humas Kemenaker, di Matsuyama, Jumat, 30 Agustus 2019.
Indonesia diprediksi akan menghadapi bonus demografi, yaitu jumlah penduduk usia produktif (antara 15-64 tahun) lebih besar daripada penduduk usia nonproduktif.
Kondisi ini akan menjadi modal peningkatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, namun penduduk usia produktif harus menjadi tenaga kerja yang produktif dan kompetitif dengan keterampilan yang baik.
“Bonus demografi ini tidak secara otomatis dinikmati begitu saja. Perlu didukung oleh kebijakan yang sesuai, seperti perbaikan dan peningkatan pelayanan kesehatan, keterampilan melalui pendidikan dan pelatihan, pengendalian jumlah penduduk, serta kebijakan ekonomi yang mendukung fleksibilitas dan keterbukaan pasar kerja. Namun, penangangan bonus demografi ini harus menjadi bagian penting dari pencarian solusi bersama anggota G20,” ujar Menaker Hanif.
Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kemenaker Indah Anggoro Putri mengatakan, dalam G20 LEMM ini, isu tematik lainnya yang dibahas antara lain employment of older workers and longer working life, new job opportunities in ageing societies for the future of long-term care work, gender equality, dan new forms of work.
“Hasil pertemuan para menaker anggota G20 diharapkan akan dapat diimplementasikan dalam upaya membangun ketenagakerjaan di Indonesia,” kata Putri.
Sebagaimana diketahui, anggota G20 terdiri atas Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan Uni Eropa.
Dalam kunjungan kerjanya ke Jepang, Menaker Hanif rencananya juga kan melakukan pertemuan bilateral dengan Vice Minister of Labour and Social Development, Kingdom of Saudi Arabia Dr. Abdullah Abuthnain, Governor of Ehime Tokihiro Nakamura, dan Minister of Family, Labour and Social Services Turki Zehra Zumrut Selcuk.
Pertemuan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU Ketenagakerjaan antara Indonesia dan Turki, serta menjadi keynote speaker pada forum bisnis ketenagakerjaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News