Kantor berita Yonhap melaporkan, beberapa korban luka adalah atlet Kejuaraan Renang Dunia. Mereka berasal dari Amerika Serikat, Selandia Baru, Belanda, Italia dan Brasil.
Dua warga Korsel dilarikan ke rumah sakit akibat terluka parah. Namun setelah sempat dirawat, keduanya dinyatakan meninggal.
Yonhap menyebut dua korban tewas berusia masing-masing 38 dan 27 tahun, dan bukan peserta dalam Kejuaraan Renang Dunia.
Balkon dan anak tangga di dalam kelab malam Coyote Ugly roboh pada pukul 02.29 waktu Korsel. Insiden terjadi saat sekitar 370 orang berada di dalam kelab malam tersebut.
Saat kejadian, beberapa atlet perempuan dari tim polo air sedang berada di kelab, yang terletak dekat kampung atlet Gwangju. Seorang penyelam pria dan satu perempuan atlet polo air asal AS terluka dalam kejadian tersebut.
"Ini adalah tragedi nahas," kata Christopher Ramsey, kepala tim polo air AS, dikutip dari BBC.
"Saat insiden terjadi, para atlet kami sedang merayakan kemenangan tim wanita dalam kejuaraan dunia," lanjutnya.
Kapten Matt Small dari tim polo air pria asal Selandia Baru menceritakan bahwa peristiwa terjadi saat para atlet sedang berdansa. "Tiba-tiba kami terjatuh dari ketinggian lima hingga enam meter, dan orang-orang berlarian ke luar kelab malam," tutur Small.
Tim polo air dari Australia juga berada di dalam kelab malam saat insiden terjadi. "Semua atlet Australia selamat dan melarikan diri tanpa mengalami luka," ungkap pernyataan resmi dari tim Australia.
Kejuaraan Renang Dunia Fina 2019 dijadwalkan berakhir pada Minggu 28 Juli besok. "Fina sangat menyayangkan kejadian ini dan turut berduka kepada semua korban dari kecelakaan ini," ungkap organisasi renang dunia itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News