Kasus ini menggemparkan publik dan menimbulkan kekhawatiran tentang praktik kedokteran gigi yang tidak etis. Dilansir dari laman Shine.cn, Huang menjalani prosedur pencabutan gigi di Klinik DeWay Dental pada 14 Agustus 2024.
?Berdasarkan formulir persetujuannya, Huang diketahui melakukan operasi yang melibatkan pencabutan 23 gigi dan menanamkan 12 gigi baru (implan), metode ini dikenal sebagai "restorasi segera." Operasi tersebut dilakukan oleh seorang dokter bermarga Yuan.
Setelah menjalani operasi, Huang dilaporkan mengalami sakit gigi yang parah. Tiga belas hari setelah tindakan, Huang meninggal dunia karena serangan jantung mendadak.
Kasus ini memicu kecaman keras dari para profesional kesehatan gigi di China. Pencabutan 23 gigi dalam satu hari dan pemasangan 12 implan gigi dianggap sebagai praktik yang tidak etis dan berisiko tinggi. Prosedur semacam ini biasanya dilakukan secara bertahap selama beberapa bulan untuk meminimalkan risiko komplikasi.
Baca juga: James Earl Jones, Pengisi Suara Darth Vader dan Mufasa Meninggal Dunia |
Dalam wawancara pada tanggal 3 September, karyawan rumah sakit mengatakan bahwa jumlah gigi yang dicabut dalam satu sesi tergantung pada kesehatan pasien dan ditentukan oleh dokter konsultan.
"Gigi depan biasanya dapat dicabut dan ditanamkan pada hari yang sama, tetapi gigi geraham biasanya memerlukan masa tunggu tiga hingga empat bulan antara pencabutan dan penanaman," kata seorang anggota staf.
Namun, formulir persetujuan Huang menunjukkan bahwa beberapa gigi gerahamnya dicabut dan ditanamkan pada hari yang sama, hal ini diketahui melanggar prosedur umum rumah sakit untuk pencabutan gigi.
Komisi Kesehatan setempat mengatakan, kasus meninggalnya Huang masih dalam proses penyelidikan karena terdapat jeda 13 hari antara prosedur dan kematiannya.
"Karena ada jeda 13 hari antara prosedur dan kematian Huang, kami masih menyelidiki penyebabnya," demikian kata lembaga tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di