Tokyo: Badai Tropis Maria menerjang Jepang bagian utara hari ini, setelah sebelumnya memicu guyuran hujan super deras dalam 24 jam terakhir. Terjangan badai ini juga memaksa pembatalan puluhan penerbangan di sejumlah bandara di Jepang.
Dikategorikan sebagai "badai tropis parah" satu tingkat di bawah topan, Maria menerjang sekitar pukul 08:30 pagi waktu setempat di dekat kota Ofunato di prefektur Iwate, kata Badan Meteorologi Jepang (JMA).
“Sejauh ini tidak ada laporan korban luka,” ujar pemerintah Prefektur Iwate, seperti dilansir dari laman Malay Mail, Senin, 12 Agustus 2024.
Kota-kota di wilayah tersebut mengeluarkan berbagai imbauan dan peringatan evakuasi kepada sekitar 315.000 penduduk semalam, dan sekitar 2.000 orang bermalam di tempat penampungan lokal.
Badai Tropis Maria menumpahkan 362 milimeter hujan dalam 24 jam hingga pagi ini di kota Kuji, jumlah tertinggi sejak JMA mulai mencatat pada tahun 1978.
Rata-rata curah hujan bulanan di wilayah tersebut pada Agustus adalah 177,9 milimeter, menurut catatan JMA.
Layanan Transportasi
"Warga di wilayah yang terkena dampak diimbau untuk waspada terhadap tanah longsor, sungai yang meluap dan banjir, serta banjir di daerah dataran rendah, serta hembusan angin kencang dan gelombang tinggi," kata JMA.
Maria membawa embusan angin hingga 126 kilometer per jam dan bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 15 kilometer per jam, kata badan tersebut.
Badai tersebut telah memaksa pembatalan penerbangan ke wilayah utara. Japan Airlines mengatakan telah membatalkan 78 penerbangan domestik, yang memengaruhi 7.039 penumpang. Saingannya, ANA, membatalkan delapan penerbangan, lapor penyiar nasional NHK.
Beberapa layanan kereta regional menghentikan layanan mereka, meski sistem kereta peluru tetap beroperasi seperti biasa.
Badai tersebut diperkirakan akan melintasi Jepang dan menuju Laut Jepang malam ini.
Baca juga: Badai Tropis Landa Jepang, Ratusan Ribu Penduduk Didesak Cari Perlindungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di