PM Australia Anthony Albanese menyebut serangan yang tewaskan remaja suku Aborigin sebagai kejahatan rasial./AFP
PM Australia Anthony Albanese menyebut serangan yang tewaskan remaja suku Aborigin sebagai kejahatan rasial./AFP

Pembunuhan Remaja Aborigin, PM Australia: Ini Kejahatan Rasial

Marcheilla Ariesta • 28 Oktober 2022 20:17
Canberra: Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyatakan kesedihannya atas pembunuhan seorang anak laki-laki Aborigin berusia 15 tahun. Ia yakin serangan itu jelas "bermotivasi rasial".
 
Dugaan pembunuhan Cassius Turvey di Perth memicu kemarahan nasional. Para aktivis melancarkan protes yang direncanakan dan mengatakan sebagai gejala lain dari rasisme sistemik.
 
Meratapi kematian Turvey sebagai 'tragedi yang mengerikan', Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan, "Kami adalah negara yang lebih baik dari itu, dan hati saya tertuju pada keluarga dan teman-teman."

Dilansi dari AFP, Jumat, 28 Oktober 2022, Turvey meninggal di rumah sakit setelah seorang pria diduga melompat keluar dari kendaraan, mengejarnya dan memukul kepalanya dengan tongkat logam.
 
Seorang pria kulit putih berusia 21 tahun didakwa dengan pembunuhan. Ia akan muncul di pengadilan bulan depan.
 
Baca juga: Tumbuhkan Toleransi, Australia-Indonesia Resmikan Sekolah Damai
 
Pria itu juga menghadapi tuduhan penyerangan dan pencurian berat karena diduga menyerang teman Turvey yang berusia 13 tahun dengan tongkat dan mengambil tongkatnya.
 
Kejutan atas serangan 13 Oktober berubah menjadi kemarahan setelah polisi setempat mengatakan, 'terlalu dini' untuk menyatakan Turvey diserang karena ia suku Aborigin.
 
Komisaris Polisi Australia Barat Col Blanch mengatakan, itu mungkin 'kasus kesalahan identitas'. Menurutnya, Turvey berada di tempat yang salah pada waktu yang salah.
 
Namun, Albanese menyatakan serangan itu "jelas bermotivasi rasial".
 
Ketidaksetaraan yang dihadapi orang Aborigin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres di Australia tetap mencolok, dengan harapan hidup mereka beberapa tahun lebih pendek daripada orang Australia lainnya. Bahkan, tingkat kematian mereka dalam tahanan lebih tinggi.
 
Kematian orang suku Aborigin baru-baru ini, termasuk banyak yang ditahan, telah memicu protes besar. Hal ini menggemakan gerakan "Black Lives Matter" di Amerika Serikat dan di tempat lain.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan