Ilustrasi oleh Medcom.id.
Ilustrasi oleh Medcom.id.

Akibat Pandemi, 2,5 Juta Gadis Berisiko jadi Pengantin Anak

Medcom • 02 Oktober 2020 08:53
New York: Diperkirakan 2,5 juta anak perempuan di seluruh dunia berisiko dipaksa menikah dalam lima tahun ke depan karena tekanan ekonomi yang meningkat terkait pandemi global covid-19.
 
Berdasarkan laporan dari organisasi bantuan kemanusiaan Save the Children, yang berjudul “Global Girlhood 2020: COVID-19 and Progress in Peril,” mendapati bahwa anak perempuan di beberapa bagian Afrika dan Amerika Selatan sangat rentan terhadap pernikahan anak.
 
Namun berdasarkan yang dirilis ke publik hari Kamis 1 Oktober 2020 itu, tidak ada wilayah yang diperkirakan akan mengalami pukulan sekeras Asia Selatan, di mana diperkirakan 200.000 anak perempuan berisiko itu pada tahun 2020.

Analisis baru itu menunjukkan bahwa sembilan dari 10 negara dengan tingkat pernikahan anak tertinggi dianggap sebagai negara yang rapuh.
Pada April, PBB mengatakan mungkin ada sebanyak 13 juta lebih pernikahan anak secara global selama dekade berikutnya sebagai akibat dari pandemi covid-19.
 
Para peneliti mengatakan bahwa pandemi telah meningkatkan kemiskinan di seluruh dunia, yang mengakibatkan lonjakan jumlah anak perempuan yang dipaksa keluar dari sekolah dan bekerja atau menikah.
 
Bill Chambers, Presiden dan CEO dari badan amal yang berbasis di Inggris itu mengatakan anak perempuan jauh lebih kecil kemungkinannya akan kembali ke sekolah untuk menempuh pendidikan dibandingkan dengan anak laki-laki.
 
“Meningkatnya risiko kekerasan dan eksploitasi seksual, ditambah dengan meningkatnya kekurangan makanan dan kesulitan ekonomi, juga berarti banyak orang tua merasa mereka tidak punya pilihan lain selain memaksa anak perempuan mereka menikah dengan pria yang lebih tua,” kata Chambers, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat 2 Oktober 2020.
 
Save the Children memperkirakan sekitar satu juta kehamilan tambahan sebagai akibat dari pernikahan anak pada tahun 2020 saja.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan