Sydney: Remaja laki-laki berusia 16 tahun didakwa melakukan pelanggaran terorisme karena diduga menikam seorang uskup Gereja Asyur di Sydney selama kebaktian gereja. Kepolisian Australia pada 19 April mengungkapkannya, ketika penyelidikan berlanjut terhadap kerusuhan setelah serangan pisau tersebut.
Polisi dari tim gabungan anti-terorisme menginterogasi anak laki-laki tersebut, yang berada di rumah sakit di bawah penjagaan polisi untuk memulihkan lukanya, pada 18 April. Mereka menuduhnya melakukan tindakan teroris.
Jika terbukti bersalah, dia bisa mendapat hukuman maksimal penjara seumur hidup.
“Anak itu telah ditolak jaminannya dan diperkirakan akan hadir di hadapan sidang pengadilan pada 19 April,” kata Komisaris Polisi negara bagian New South Wales Karen Webb dalam konferensi pers, dilansir dari Straits Times, Jumat, 19 April 2024.
Polisi menduga uskup tersebut ditikam sebanyak enam kali dan anak laki-laki tersebut telah melakukan perjalanan selama 90 menit untuk mencapai gereja dari rumahnya.
Kerusuhan terjadi di luar gereja segera setelah serangan terhadap Uskup Mar Mari Emmanuel. Massa yang marah menuntut agar tersangka penyerang diserahkan kepada mereka.
Lebih dari 50 petugas polisi terluka dan 20 mobil polisi rusak.
Uskup berusia 53 tahun ini memiliki pengikut muda yang populer di TikTok dan telah menjadi sasaran kritik, kebencian, dan trolling online. Khotbahnya berkisar dari homili tentang Alkitab hingga kritik pedas terhadap homoseksualitas, vaksinasi Covid-19, Islam, dan terpilihnya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Uskup Emmanuel, dalam pesan audio di media sosial pada 18 April mengatakan, dia telah memaafkan penyerangnya dan dia pulih dengan cepat.
Dua serangan pisau dalam waktu tiga hari di Sydney mengejutkan warga di kota terpadat Australia tersebut. Insiden pertama terjadi di sebuah mal dekat pantai Bondi yang menewaskan enam orang pada 13 April, dan yang kedua di Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd di barat Sydney pada 15 April.
Insiden-insiden tersebut telah memicu seruan untuk meningkatkan keamanan publik di Australia, di mana kejahatan bersenjata dan serangan pisau jarang terjadi karena undang-undang yang ketat.
Pusat perbelanjaan akan dibuka kembali untuk bisnis pada 19 April, sementara acara menyalakan lilin akan diadakan pada 21 April untuk mengenang para korban. Penyerangnya, Joel Cauchi, 40 tahun, ditembak mati oleh polisi di dalam mal.
Baca juga: Masih Remaja, Pelaku Penikaman di Gereja Sydney Ditangkap
Cek Berita dan Artikel yang lain di