WHO sarankan penerima vaksin Sinovac di atas 60 tahun harus dapat booster. Foto: AFP
WHO sarankan penerima vaksin Sinovac di atas 60 tahun harus dapat booster. Foto: AFP

WHO: Penerima Vaksin Sinovac di Atas 60 Tahun Harus Dapat Booster

Marcheilla Ariesta • 12 Oktober 2021 11:05
Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan masyarakat yang alami gangguan kekebalan diberi dosis tambahan vaksin covid-19. Rekomendasi ini diberikan karena mereka lebih rentan terinfeksi varian baru setelah mendapat vaksinasi dosis penuh.
 
Kelompok Ahli Penasihat Strategis Imunisasi WHO mengatakan, dosis tambahan harus ditawarkan sebatai bagian dari 'seri primer' yang diperpanjang.
 
"Karena individu-individu ini cenderung tidak merespons secara memadai terhadap vaksinasi, dan berisiko tinggi terkena covid-19 parah," kata Direktur Vaksin WHO, Kate O'Brien, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 12 Oktober 2021.

Panel juga merekomendasikan agar orang yang berusia di atas 60 tahun menerima dosis tambahan dari suntikan yang dibuat oleh pembuat vaksin Tiongkok, Sinopharm dan Sinovac sekitar satu hingga tiga bulan setelah menyelesaikan jadwal mereka.
 
WHO mengutip bukti dalam penelitian di Amerika Latin bahwa mereka berkinerja kurang baik dari waktu ke waktu.
 
Data pengamatan pada suntikan Sinopharm dan Sinovac menunjukkan vaksin tersebut kurang bekerja baik pada kelompok usia yang lebih tua.
 
"Kami juga tahu bahwa penambahan dosis ketiga atau pindah ke jadwal dua-tambah-satu memberikan respons (kekebalan) yang kuat. Jadi kami berharap dari sana perlindungan yang jauh lebih baik," kata Joachim Hombach, sekretaris panel ahli independen.
 
Panel mengimbau otoritas kesehatan yang menggunakan vaksin Sinopharm dan Sinovac harus memaksimalkan cakupan dua dosis pada populasi lebih tua, kemudian memberikan dosis ketiga.
 
Grup SAGE, kata O'Brien, yang terdiri dari pakar independen yang membuat kebijakan tetapi bukan rekomendasi peraturan, akan meninjau semua data global tentang suntikan booster dalam pertemuan 11 November.
 
"Saat ini sekitar 3,5 miliar dosis vaksin covid-19 telah diberikan," kata O'Brien.
 
Diperkirakan 1,5 miliar dosis tersedia secara global setiap bulan, cukup untuk memenuhi target vaksinasi 40 persen dari populasi masing-masing negara pada akhir tahun. "Tetapi distribusinya tidak merata," tambahnya.
 
"Memberikan dosis booster itu kepada individu yang telah mendapat manfaat dari respons primer seperti mengenakan dua jaket pelampung pada seseorang dan membiarkan orang lain tanpa jaket pelampung," pungkas O'Brien.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan