Awak media menghadiri konferensi pers seputar penyerangan yang melukai 18 orang di sebuah kereta di Tokyo, Jepang, Minggu, 31 Oktober 2021. (Kazuhiro NOGI/AFP)
Awak media menghadiri konferensi pers seputar penyerangan yang melukai 18 orang di sebuah kereta di Tokyo, Jepang, Minggu, 31 Oktober 2021. (Kazuhiro NOGI/AFP)

Pemerintah Jepang Kecam Keras Serangan di Kereta Tokyo

Marcheilla Ariesta • 01 November 2021 15:57
Tokyo: Pemerintah Jepang mengecam keras serangan yang dilakukan seorang pemuda berpakaian ala karakter Joker di stasiun kereta Tokyo. "Insiden ini sangat mengerikan dan brutal," kata juru bicara pemerintah, Hirokazu Matsuno kepada AFP, Senin, 1 November 2021.
 
Polisi sudah menangkap pelaku yang merupakan pria 24 tahun atas percobaan pembunuhan. Sebanyak 18 orang dirawat di rumah sakit akibat serangan tersebut.
 
Tayangan video memperlihatkan momen di saat para penumpang kereta di Tokyo ketakutan dan berlari, saat asap dari api yang dibuat pelaku memenuhi seisi gerbong.

"Dengan pisau yang dibawanya, pria itu menikam sisi kanan dada seorang penumpang berusia 70-an tahun yang sedang duduk di kereta. Namun, ia tidak berhasil mencapai tujuannya (membunuh)," kata jubir Kepolisian Tokyo.
 
"Pelaku mengatakan kepada polisi bahwa dirinya ingin menerima hukuman mati atas pembunuhan," lanjutnya.
 
Menurut laporan media, pria tua yang ditikam tersebut berada dalam kondisi kritis.
 
Surat kabar Sankei Shimbun melaporkan, peristiwa bermula saat pelaku berjalan di sekitar distrik Shibuya Tokyo dengan menggunakan kostum Halloween karakter Joker dari film Batman. Ia mengaku sengaja memakai pakaian itu untuk melakukan penyerangan.
 
Baca:  Pemuda Berpakaian Ala Joker Serang Penumpang di Kereta Tokyo
 
Satu video lain menunjukkan penumpang yang beramai-ramai keluar dari jendela kereta menuju peron. "Saya pikir awalnya itu hanya aksi Halloween," kata seorang saksi kepada media Yomiuri.
 
"Kemudian, saya melihat seorang pria berjalan ke arah sini, perlahan-lahan mengayunkan pisau panjang," lanjutnya. Ia mengaku melihat darah di pisau tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan