Kerusuhan pecah di Amerika Serikat usai pembunuhan warga kulit hitam oleh polisi. Foto;: AFP
Kerusuhan pecah di Amerika Serikat usai pembunuhan warga kulit hitam oleh polisi. Foto;: AFP

Korut Nilai AS Tak Pantas Berbicara Mengenai HAM

Fajar Nugraha • 04 Juni 2020 12:21
Pyongyang: Korea Utara (Korut) mengatakan Amerika Serikat (AS) tidak dalam posisi untuk mengkritik Tiongkok atas Hong Kong atau hak asasi manusia. Di saat Amerika Serikat mengancam akan 'melepaskan anjing' untuk menekan protes antirasisme.
 
Dalam sebuah artikel yang dimuat oleh salah satu surat kabar utama pemerintah Korea Utara, seorang juru bicara yang tidak disebutkan namanya untuk departemen hubungan internasional Partai Buruh Korea (WPK), mengkritik komentar baru-baru ini oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
 
Baca: Kedai Milik Diaspora Indonesia Jadi Korban Perusakan di AS.

Berbicara kepada Fox News pada Minggu, Pompeo mengatakan tindakan baru-baru ini oleh Partai Komunis Tiongkok menunjukkan “niat pada penghancuran ide-ide Barat, demokrasi Barat, nilai-nilai Barat" dan "menempatkan orang Amerika dalam risiko."
 
Pernyataan Pompeo merujuk pada Hong Kong, Taiwan, hak asasi manusia dan perselisihan perdagangan. Hal itu menurut Juru Bicara WPK sebagai bentuk ‘omong kosong’ yang memfitnah kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok.
 
"Pompeo, yang sangat asyik dengan spionase dan pengembangbiakan plot terhadap negara-negara lain, telah menjadi terlalu bodoh untuk membedakan di mana matahari terbit dan di mana matahari terbenam," kata juru bicara itu, kepada media nasional Korut, yang dikutip AFP, Kamis, 4 Juni 2020.
 
Baca: Putri Floyd Tuntut Keadilan Atas Kematian Ayahnya.
 
“Pernyataan yang dikeluarkan oleh para pemimpin Amerika adalah tanda kekhawatiran mereka tentang hegemoni Amerika Serikat yang menurun,” katanya, merujuk pada protes yang sedang berlangsung terhadap kebrutalan polisi.
 
"Ini adalah kenyataan di AS saat ini. Liberalisme dan demokrasi Amerika memberi cap kiri pada demonstran dan mengancam akan melepaskan bahkan anjing untuk penindasan,” tegasnya.
 
Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan itu adalah pertama kalinya departemen urusan internasional WPK mengeluarkan pernyataannya sendiri sejak pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un berkuasa pada 2011.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan