Menurut keterangan seorang polisi senior di provinsi Daikundi, Naqibullah Malistani, ranjau darat telah menewaskan dua polisi pada Selasa siang.
Masih di hari yang sama, dua warga sipil tewas saat sebuah ranjau yang ditanam militan di pinggir jalan mengenai mobil mereka di distrik Darabad, provinsi Farah. Kematian ini dikonfirmasi juru bicara polisi Mohibullah Mohab.
Tiga orang lainnya, termasuk satu personel keamanan, juga tewas dalam ledakan bom pinggir jalan di area Nishgam, distrik Ghazi Abad, provinsi Kunar. Tiga warga sipil dikabarkan terluka dalam ledakan tersebut.
Dilansir dari Xinhua, Rabu 9 September 2020, otoritas Afghanistan menyalahkan kelompok Taliban atas sejumlah ledakan bom tersebut.
Dalam konferensi pers Kementerian Dalam Negeri Afghanistan pada Selasa kemarin, kepolisian telah menemukan dua pasokan senjata api yang juga meliputi bahan peledak di distrik Achin dan Durbaba, provinsi Nangarhar.
Taliban, yang selama ini sering menggunakan ranjau darat dan bom bunuh diri, belum berkomentar mengenai rangkaian ledakan di Afghanistan.
Rangkaian ledakan terjadi saat Pemerintah Afghanistan dan Taliban hendak berdialog damai di Doha, Qatar, dalam waktu dekat. Keduanya telah sama-sama membentuk delegasi, dan dialog akan dimulai setelah program pertukaran tahanan selesai sepenuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News