Ketegangan Tiongkok dan Taiwan telah melonjak ke level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Pekan lalu, ketegangan meningkat usai militer Tiongkok mengerahkan belasan jet ke arah Taiwan.
Taipei merespons dengan mengerahkan sejumlah jet, yang berhasil membuat belasan pesawat Tiongkok terbang meninggalkan Taiwan.
"Saya sangat percaya terhadap kalian. Sebagai tentara Taiwan, bagaimana mungkin kita bisa membiarkan musuh mondar-mandir di wilayah udara kita sendiri?" kata Tsai, saat melakukan kunjungan ke pangkalan AU utama di Penghu.
"Saya sadar bahwa menghadapi perilaku provokatif dari pesawat komunis (Tiongkok) yang telah mengepung pulau dan merusak perdamaian regional adalah tugas yang berat," imbuhnya, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 22 September 2020.
Jet tempur Taiwan yang mencegat pesawat Tiongkok dikerahkan dari pangkalan udara di Penghu. Pangkalan tersebut merupakan rumah bagi jet tempur F-CK-1 Ching-kuo Indigenous Defense Fighter yang pertama kali masuk jajaran AU Taiwan pada 1997.
Wang Chia-chu, salah satu perwira senior dari skuadron Heavenly Colt IDF, mengatakan bahwa pihaknya hanya memiliki waktu lima menit untuk mengerahkan jet usai pesawat Tiongkok terdeteksi di udara.
"Kami akan mempertahankan wilayah udara kami secara real-time selama ada ancaman," tutur Wang.
Perwira senior lainnya mengatakan, Heavenly Colt IDF saat ini berjuang keras hampir setiap hari karena meningkatnya ketegangan dengan Tiongkok.
Sementara itu, AU Taiwan telah memamerkan rudal jelajah udara-ke-darat, Wan Chien, yang baru mulai beroperasi pada 2018. Rudal itu dapat ditembakkan dari IDF ke target dengan jarak jelajah sekitar 200 kilometer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News