Membuka acara, Dubes Djauhari Oratmangun menyampaikan bahwa meski di tengah krisis, Indonesia mampu memimpin dan memberikan hasil nyata. Indonesia telah mendemonstrasikan
kapasitasnya sebagai negara besar di hadapan negara besar pada KTT G20 di Bali dan akan menunjukkan kembali kepada dunia kiprahnya pada Keketuaan di ASEAN 2023.
Dalam hal ini, Dubes Djauhari mengapresiasi seluruh media lokal Tiongkok yang telah memfasilitasi promosi Indonesia melalui platform media yang tersebar di seantero negeri, dan berpesan agar terus menjaga momentum positif hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok menuju tingkat yang lebih tinggi lagi.
Dubes Djauhari menyampaikan beberapa isu penting di bidang ekonomi, yaitu proyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi 2023 di angka 4,5-5,3% dan di 2024 sebesar 4,7-5,5%. Indeks Harga Konsumsi juga menunjukkan tren menuju 3-1% di 2023 dan 2,5-1% di 2024 dengan keyakinan bahwa tingkat inflasi akan kembali normal di semester ke-2 tahun 2023.
Selain itu, proyeksi atas peningkatan ekonomi digital cenderung akan meningkat di tahun 2023 dan 2024 dengan nilai transaksi e-commerce sebesar Rp572 triliun. Transaksi elektronik akan mencapai Rp508 triliun dan transaksi bank digital akan mencapai Rp67 triliun.
Aspek penting lain yang disampaikan adalah mengenai keberhasilan Indonesia memimpin KTT G20 di Bali dengan melahirkan Deklarasi Bali yang sifatnya inklusif dan relevan dengan keadaan dunia. Beberapa terobosan seperti Pandemic Fund, Bali Compact and Bali Energy Transition Map, Digital Innovation Network dan Resilience and Sustainability Trust Fund menjadi flagship deliverables diantara hasil penting lainnya.
Dalam keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, Dubes Djauhari menyampaikan bahwa dengan tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth," Indonesia akan terus mengukuhkan relevansi penting ASEAN di kawasan dan dunia. Dalam kaitan ini, ASEAN akan membuka jalan menuju ASEAN 2045 dengan penguatan sentralitasnya, mempertahankan perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik. Sudah saatnya Asia Tenggara menjadi mercusuar yang bersinar terang menyinari dunia dengan berbagai pertumbuhan positif.
Kinerja Ekspor Indonesia
Tak kalah penting, Dubes Djauhari menyampaikan kinerja ekspor Indonesia menurut pabean Tiongkok yang fantastis sebesar USD70,7 miliar untuk periode Januari sampai November 2022 dengan kenaikan signifikan sebesar 25,4% melampaui kinerja ekspor 2021 di angka USD56,4 miliar meski di tengah pengetatan pandemi.Dubes Djauhari menyampaikan bahwa nilai total perdagangan ASEAN dan Tiongkok di tahun 2022 adalah USD889,2 miliar, sementara di tahun 2021 sebesar USD788,4 miliar yang menunjukkan kenaikan sebesar 12,78%. Di periode Januari sampai dengan November tahun 2022 juga Tiongkok menikmati surplus perdagangan dengan ASEAN di angka USD146,01 miliar, sementara di tahun 2021 sebesar USD79,3 miliar yang menunjukkan kenaikan 84,3%.
Nilai ekspor Tiongkok ke ASEAN di tahun 2022 sebesar USD517,6 miliar, sementara di tahun 2021 sebesar USD433,9 miliar yang menunjukkan kenaikan 19,30%. Nilai impor Tiongkok dari ASEAN di tahun 2022 menunjukkan angka USD371,6 miliar, sementara di tahun 2021 sebesar USD354,6 miliar yang menunjukkan kenaikan 4,8%. Dubes Djauhari menekankan bahwa dalam dua tahun terakhir, ASEAN adalah mitra dagang terbesar Tiongkok dan sebaliknya.
Dari aspek investasi, Tiongkok mencetak investasi senilai USD3.2 miliar, turun 33.33% dari tahun sebelumnya sebesar USD4.8 miliar, disusul investasi Hong Kong di Indonesia USD4,6 miliar naik 31.4% dari tahun sebelumnya sebesar USD3,5 miliar. Pada Januari-September 2022, nilai investasi Tiongkok di Indonesia tercatat USD5,2 miliar, atau meningkat 126% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar USD2,3 miliar, disusul investasi Hong Kong di Indonesia sebesar USD3,9 miliar atau meningkat 25% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar USD3,1 miliar.
Seiring pembukaan pariwisata, Dubes Djauhari menyampaikan bahwa sejak Desember 2022, Indonesia telah mencabut Pembatasan Perlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena tingkat imunitas masyarakat Indonesia yang tinggi di angka sekitar 98,5% atas hasil survei sero per Juli 2022. Dengan angka vaksinasi tinggi di indeks 87,24% untuk dosis ke-1, 73,01% untuk dosis ke2 dan 27,31% untuk dosis ke-3 atau total 448,525,478 dosis vaksin yang diberikan, Indonesia meyakini bahwa normalisasi pariwisata dapat tercapai.
Berkunjung ke Indonesia
Dalam kaitan ini, Dubes Djauhari mengundang seluruh jurnalis Tiongkok untuk berkunjung dan menikmati keindahan Indonesia. Bagi mereka yang ingin berwisata, kunjungan resmi, pertemuan bisnis, membeli barang atau transit dapat menikmati kemudahan Visa on Arrival (VoA) yang memiliki masa 30 hari dan dapat diperpanjang maksimum untuk jangka waktu yang sama.Selanjutnya untuk mendorong kinerja pariwisata, Dubes RI menyampaikan bahwa Indonesia akan meningkatkan ekonomi pariwisata melalui kemudahan mendapatkan visa, peningkatan konektivitas wilayah, peresmian destinasi baru, mengadakan event-led recovery seperti Festival Danau Toba, Moto GP Lombok, Piala Dunia U20 dan berbagai kegiatan MICE. Indonesia juga menargetkan untuk menjadi lokasi film terindah bagi para sineas dunia untuk hadir dan memproduksi filmnya di sini.
Pada kesempatan tersebut, Dubes Djauhari juga meminta kesaksian dua jurnalis yang sering meliput Indonesia, termasuk meliput G20 dari Bali, juga satu pengusaha Tiongkok yang sering berkunjung ke Bali. Ketiganya mengapresiasi pembangunan yang dicapai Indonesia serta keindahan nusantara, khususnya Bali. Untuk itu, mereka akan kembali berkunjung ke Indonesia melalui Bali.
Baca juga: Nuansa Bali Hadir dalam Resepsi Diplomatik di Beijing
Menutup media gathering, Dubes Djauhari menyampaikan bahwa Tiongkok melalui ASEAN perlu terus mendukung momentum pertumbuhan, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan. Dengan kultur dialog dan kolaborasi, akan menjadi mudah bagi kedua negara untuk mencapai momentum yang terus stabil dan positif.
Oleh karena itu, Dubes Djauhari mengajak insan media untuk saling bekerja sama dengan mitranya di Indonesia dengan mulai melakukan skema saling berkunjung, terus mengelola informasi yang faktual dan positif agar kerjasama kedua negara dapat secara konsisten mencapai potensi maksimal.
Media gathering dihadiri 37 wartawan, koresponden perusahaan serta jurnalis media lokal daring dan luring dari CGTN, Phoenix International Media Center, China Daily, People’s Daily, China.com, CICG, Travel Leisure, Hubei TV, Hainan TV, ASEAN-China Centre, Global Times, Kantor Berita ANTARA, Beijing Daily, Economy Daily, CCTV dan lain-lain.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id