Perempuan di Afghanistan lakukan protes menentang Taliban. Foto: AFP
Perempuan di Afghanistan lakukan protes menentang Taliban. Foto: AFP

Taliban: Perempuan Tak Perlu Jadi Menteri, Cukup Melahirkan Saja

Fajar Nugraha • 13 September 2021 13:26
Kabul: Juru Bicara Taliban Zekrullah Hashimi mengatakan, para pengunjuk rasa perempuan yang menentang kelompok militan itu tidak dapat mewakili semua wanita di Afghanistan. Dia menolak semua kemungkinan perempuan dilantik ke dalam pemerintahan.
 
“Perempuan harus membatasi diri untuk melahirkan saja. Perempuan tidak boleh dilantik ke dalam kabinet sebagai menteri,” tegas Hashimi pada pekan lalu, seperti dikutip dari India Times, Senin 13 September 2021.
 
Penegasan ini menunjukkan penolakan semua kemungkinan perempuan yang dilantik ke dalam pemerintahan di Afghanistan di bawah kekuasaan Taliban.

Pernyataan dari Taliban datang pada saat sejumlah wanita Afghanistan, mempertaruhkan hidup mereka, telah turun ke jalan untuk memprotes aturan kelompok pemberontak.
 
Menanggapi protes dan kemarahan atas pemerintah yang semuanya laki-laki di Afghanistan, juru bicara Taliban Sayed Zekrullah Hashimi, dalam sebuah wawancara dengan Tolo News, mengatakan bahwa perempuan tidak bisa menjadi menteri.
 
“Itu seperti Anda meletakkan sesuatu di lehernya yang tidak bisa dia bawa,” imbuh Hashimi.
 
“Para pengunjuk rasa wanita tidak dapat mewakili semua wanita di Afghanistan,” tambahnya.
 
Setelah membicarakan Afghanistan, Taliban baru-baru ini bersumpah untuk menghormati hak-hak perempuan dan mengatakan bahwa mereka akan diberikan pekerjaan pemerintah.
 
Selama pemerintahan terakhir mereka di Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001, perempuan tidak dapat bekerja, anak perempuan tidak diizinkan bersekolah dan perempuan harus menutupi wajah mereka dan ditemani oleh kerabat laki-laki jika mereka ingin keluar.
 
Sesuai laporan CNN, Taliban menggunakan cambuk dan tongkat terhadap para pengunjuk rasa wanita dalam tindakan keras terhadap perbedaan pendapat.
 
Apalagi, berbagai video dan gambar di media sosial memperlihatkan para wanita meneriakkan, “Hidup para wanita Afghanistan”. Beberapa memegang plakat bertuliskan: “Tidak ada pemerintah yang dapat menyangkal kehadiran perempuan” dan “Saya akan menyanyikan kebebasan berulang-ulang.”
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan