Korea Utara meluncurkan sebuah rudal balistik dari area yang tak disebutkan. (KNS/KCNA)
Korea Utara meluncurkan sebuah rudal balistik dari area yang tak disebutkan. (KNS/KCNA)

Kali Ketujuh, Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik ke Laut

Willy Haryono • 30 Januari 2022 08:28
Pyongyang: Korea Utara (Korut) meluncurkan seidaknya satu proyektil diduga rudal balisttik ke laut pada Minggu, 30 Januari 2022, yang merupakan kali ketujuh sejak awal tahun ini. Rentetan peluncuran ini diduga merupakan upaya menekan Amerika Serikat atas negosiasi nuklir yang terhenti di tengah jalan.
 
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan belum mengumumkan apakah proyektil tersebut adalah rudal balistik atau bukan. Sementara Kementerian Pertahanan Jepang dan Kantor Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan bahwa peluncuran terbaru dari Korut kemungkinan adalah rudal balistik.
 
Dilansir dari TOI, peluncuran ini terjadi tiga hari usai Korut menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke laut pada Kamis kemarin. Korut juga melakukan uji coba sepasang rudal jelajah jarak jauh dua hari sebelumnya.

Korut telah meningkatkan kapasitas uji coba senjatanya dalam beberapa bulan terakhir, termasuk sepanjang Januari ini yang sudah dilakukan sebanyak tujuh kali. Uji coba tetap dilakukan Korut meski negara tersebut menghadapi kesulitan terkait pandemi Covid-19 dan terhentinya negosiasi nuklir dengan AS.
 
Baca:  Korut Kembali Tembakkan Proyektil, Uji Coba Keenam pada 2022
 
Sejumlah pakar memprediksi Korut mungkin akan menghentikan sementara uji coba senjatanya saat Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dimulai bulan depan demi menghormati Tiongkok. Namun ada kekhawatiran uji coba tersebut dapat berlanjut usai berakhirnya olimpiade demi menarik perhatian AS, yang kini tengah fokus menangani isu ketegangan Rusia-Ukraina.
 
Dalam sebuah pertemuan yang dipimpin Kim Jong-un pada 20 Januari, beberapa anggota partai berkuasa membuat sebuah ancaman tersirat mengenai uji coba nuklir dan rudal jarak jauh. Uji coba semacam itu telah ditangguhkan Kim pada 2018.
 
Rangkaian pertemuan diplomatik Kim dengan AS yang dipimpin Donald Trump kala itu berakhir di tahun 2019. Dialog terhenti karena AS menolak permintaan Korut mengenai pelonggaran sanksi yang akan diganti dengan pelucutan parsial program nuklir Pyongyang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan