Dubes Dewi Gustina Tobing (tiga kanan) saat berada di kantor Menteri Perdagangan Sri Lanka di Colombo, 11 Februari 2022. (KBRI Colombo)
Dubes Dewi Gustina Tobing (tiga kanan) saat berada di kantor Menteri Perdagangan Sri Lanka di Colombo, 11 Februari 2022. (KBRI Colombo)

Indonesia-Sri Lanka Sepakat Dorong Perundingan Preferential Trade Agreement

Willy Haryono • 13 Februari 2022 08:00
Colombo: Duta Besar Indonesia untuk Sri Lanka, Dewi Gustina Tobing, dan Menteri Perdagangan Sri Lanka, Bandula Gunawardane, sepakat mendorong segera dimulainya perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) antara kedua negara. Pernyataan disampaikan keduanya dalam pertemuan di kantor Mendag Sri Lanka pada 11 Februari lalu.
 
"Hal ini sebagai salah satu tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sri Lanka pada Januari 2018," ucap Heru Prayitno, Minister Counsellor KBRI Colombo, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Sabtu, 12 Februari 2022.
 
Perundingan PTA dinilai akan membuka jalan bagi banyak manfaat untuk peningkatan hubungan kerja sama ekonomi dan perdagangan Indonesia-Sri Lanka. Dengan adanya PTA, nantinya diharapkan semakin banyak produk-produk Indonesia yang dapat masuk ke pasar Sri Lanka.

"Hal ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik Sri Lanka, namun juga memaksimalkan potensi Sri Lanka sebagai hub perdagangan serta sebagai bagian dari perjanjian perdagangan bebas di kawasan Asia," jelas Dubes Dewi Tobing.
 
Terkait dengan kebijakan Sri Lanka yang membatasi dan melarang impor produk non-esensial ke Sri Lanka, Dubes Dewi Tobing mendorong Pemerintah Sri Lanka untuk mempertimbangkan mengangkat kebijakan tersebut sehingga tidak menghambat arus perdagangan antara kedua negara.
 
Menteri Bandula menyampaikan bahwa pelarangan dan pembatasan impor tersebut hanya diterapkan untuk sementara waktu, dan diharapkan dapat dicabut dalam waktu dekat. Selain soal pembatasan impor, keduanya juga membahas upaya peningkatan perdagangan yang dapat diperkuat melalui skema joint venture dan investasi.
 
Secara khusus, Dubes Dewi Tobing meminta akses yang lebih terbuka bagi produk kelapa sawit Indonesia ke Sri Lanka. Mengingat Sri Lanka merupakan negara yang memberi perhatian khusus kepada lingkungan berkelanjutan, Dubes RI menekankan bahwa pertanian dan perkebunan Indonesia menerapkan standar ramah lingkungan dan memberlakukan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk produk kelapa sawit.
 
Mendag Bandula menyambut hal tersebut dengan menyatakan keinginan untuk mengimpor kelapa sawit dari Indonesia dengan skema kredit. Dubes Dewi Tobing mengaku akan menindaklanjuti hal tersebut dengan pihak-pihak terkait di Indonesia, termasuk dengan EXIM Bank. Pola skema kredit juga akan dijajaki untuk produk-produk lainnya.
 
Tidak hanya perdagangan barang, Mendag Bandula juga menyampaikan potensi kerja sama di bidang Information and Communication Technology (ICT) dengan sejumlah institusi di Indonesia. Menurut Bandula, Sri Lanka unggul di bidang ICT, yang merupakan salah satu sumber pendapatan utama negaranya.
 
Ia juga siap memberikan sejumlah beasiswa bagi pelajar Indonesia untuk belajar ICT di Sri Lanka. Dubes Dewi Tobing menyambut baik tawaran kerja sama tersebut, dan akan meneruskan ke pihak terkait di Indonesia.
 
Dubes Dewi Tobing selanjutnya mendorong Mendag Bandula untuk berkunjung ke Indonesia guna menindaklanjuti potensi kerja sama perdagangan antara kedua negara. Mendag Bandula menyambut baik usulan tersebut, dan mempertimbangkan untuk melakukan kunjungan ke Indonesia pada tahun ini dengan membawa delegasi bisnis Sri Lanka.
 
Di tahun 2021, nilai ekspor Indonesia ke Sri Lanka mengalami kenaikan sebesar 42,83 persen dibandingkan tahun 2020.
 
"Indonesia berpeluang untuk meningkatkan ekspor ke Sri Lanka untuk consumer goods maupun untuk industrinya. Saat ini produk-produk intermediate, setengah jadi dan hampir jadi mempunyai peluang yang besar untuk memenuhi kebutuhan industri Sri Lanka," tutur Dubes Dewi Tobing.
 
"Saya sudah bicara dengan beberapa pengusaha di Sri Lanka dan sedang kita jajagi produk-produk yang dibutuhkan oleh Sri Lanka," pungkasnya.
 
Baca:  Indonesia Pamerkan Produk dan Destinasi Wisata di Pameran Terbesar Sri Lanka
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan