"Kami sangat menantikan G20. Saya pikir Indonesia melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam situasi yang sangat sulit di G20," kata Jenkins di Jakarta, Selasa, 5 Juli 2022.
Situasi sulit yang dimaksud adalah perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan krisis pangan tak hanya di Eropa, tapi juga seluruh wilayah dunia. Utamanya negara berkembang dan penghasilan rendah.
"Saya pikir pertemuan para menteri luar negeri adalah momen yang sangat penting dalam perjalanan itu. Jadi, (acara) itu akan menjadi pagelaran yang hebat," lanjutnya.
Namun, Jenkins tidak mengonfirmasi kehadiran Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss dalam kegiatan Foreign Minister Meeting G20 yang digelar di Bali pada 7-8 Juli ini.
Baca juga: Seluruh Menlu Negara Anggota G20 Dipastikan Hadir pada Pertemuan di Bali
"Indonesia akan menjadi tuan rumah yang luar biasa dan kami sangat menantikannya," kata dia.
Sementara ini, baru Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov yang mengonfirmasi kehadiran di FMM G20. Kehadirannya dikonfirmasi seorang pejabat kedutaan Rusia di Indonesia pada Selasa pekan lalu.
Sebagai ketua G20, Indonesia telah mencoba untuk menyatukan kelompok tersebut dan telah mengundang para pemimpin Rusia dan Ukraina ke KTT November mendatang.
Denis Tetiushin, juru bicara kedutaan Rusia di Jakarta, mengonfirmasi kepada Reuters bahwa Lavrov akan bergabung dalam pertemuan 7-8 Juli di pulau Bali. Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI tidak dapat mengonfirmasi hal tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News